Dunia kedua 09

8.3K 1.2K 118
                                    


Hari ini, semuanya akan bekerja di pabrik untuk mengelola hasil panen. Para pemuda terpelajar juga akan membantu di sana, itu artinya akan ada target misi yaitu Kevan dan Robby di sana. Yah... Untuk Helen tidak perlu disebutkan, dia adalah ekor Kevan, tentu saja dia akan ada di sana juga.

Karena Arin tidak akan turun ke tanah lagi, dia menggunakan pakaian lengan panjang dan rok yang memperlihatkan setengah dari betisnya yang putih mulus, menggunakan sendal sebagai alas kakinya. Kakinya mungil dan jari-jari kakinya kecil, sangat imut. Senyum tidak lepas dari wajah kecilnya, dia tidak menggunakan riasan apapun. Walaupun begitu, para gadis dari kota bahkan kalah darinya, sehingga banyak sekali tatapan mata yang tertuju padanya. Wanita iri sedangkan pria terpesona, Arin tidak terganggu oleh tatapan mereka dan masih menyapa dengan lembut, lalu mulai bekerja juga.

Dia bertugas untuk membersihkan dan memisahkan sayur yang bagus dan sedikit buruk. Ada banyak sekali keranjang sayur yang harus di kerjakan, tentu saja dia tidak kerja sendirian. Dia akan melakukannya bersama pemuda terpelajar, tetapi sekarang hanya dia yang ada di sini sendirian. Mereka yang akan bertugas bersamanya tidak terlihat sampai sekarang.

"Dimana Yuyun, Tara dan Ella? Kenapa hanya kamu sendiri yang bekerja?" Kepala desa yang baru saja datang dan melihat Arin bekerja sendirian segera bertanya"

"Em, mungkin mereka terlambat datang. Aku akan menunggunya, kepala desa bisa mengerjakan tugasmu kembali, aku tidak apa-apa kok"

"Ck ck ck, tiga orang itu... Awalnya aku tidak ingin menggabungkan kalian, tapi ini dipilih secara acak jadi aku tidak bisa banyak membantu. Kamu tenang saja, Aku akan mengurangi poin mereka nanti."

Arin menggelengkan kepalanya "Jangan kurangi, Poin mereka sudah terlalu banyak dikurangi, jangan lagi"

"Hah... Kamu terlalu baik, yaudah aku akan pergi dulu, kalau aada orang yang menganggur aku akan menugaskannya untuk membantumu"

"Ya terimakasih kepala desa"

Arin kembali bekerja setelah kepala desa pergi.

Ketiga orang yang disebutkan oleh kepala desa adalah ketiga orang yang menindas Arin sebelumnya, mereka adalah rekan kerjanya. Kenapa Kepala Desa memasangkan Arin dengan mereka? Yah jawabannya adalah itu karena plotnya, ini tidak bisa di ubah.

Plotnya adalah, pemilik tubuh asli akan bekerja di sini seharian, hingga malam dan dia tidak sengaja melihat Helen yang berduaan dengan Kevan. Helen akan mengungkapkan isi hatinya pada Kevan, dan dia juga akan ditolak oleh Kevan saat itu juga karena perasaan Kevan di saat itu masih menganggap Helen sebagai adik saja.

Ini memalukan jadi Helen ingin memendam rasa malunya itu, tetapi karena dia tahu arin melihat dan mendengar semuanya, dia menjadi tidak puas. Dia tidak suka orang lain melihat dirinya yg malu sehingga Helen bertekad membungkam pemilik tubuh asli dan bertekad akan menindas pemilik tubuh asli sebagai hukuman karena menguping pembicaraannya. Lalu keesokan harinya dia mulai mempersulit pemilik tubuh asli, terus-menerus membuat pemilik tubuh asli bekerja lebih banyak daripada yang seharusnya, berkali-kali jatuh sakit, bahkan pemilik tubuh asli terus menerus memforsir tubuhnya untuk tetap bekerja walau sedang sakit.

Disisi lain, Helen tetap mengejar Kevan, sedikit demi sedikit dia akhirnya bisa merubah perasaan Kevan yang tadinya menganggap dirinya sebagai adik menjadi orang yang di cintainya.

Sedangkan pemilik tubuh asli? Dia sekarat secara fisik dan ditambah beban biaya hidup dia dan ibunya yang sakit. Lalu Ibu pemilik tubuh asli mengetahui kesulitan anaknya dan mulai merasa bersalah, Dia sedih melihat anaknya yang harus mencukupi kebutuhan mereka sendirian. Karena dia tidak ingin menjadi beban anaknya, dia akhirnya melakukan bunuh diri saat pemilik tubuh asli tidak ada di rumah. Seseorang paling berharga bagi pemilik tubuh asli telah pergi, dia tidak lagi memiliki semangat untuk melalui hal-hal berat yang menunggunya. Sejak kematian ibunya, pemilik tubuh aslitidak lagi tersenyum seperti biasa, menjadi lebih pendiam dan dia semakin mudah di tindas. Hingga sebulan sebelum dibukanya Ujian perguruan tinggi dia telah meninggal duluan, sedangkan untuk pahlawan, pahlawan wanita dan pria kedua, merek berhasil lulus ujian dan akhirnya kembali ke kota tempat tinggal mereka.

Pemilik tubuh asli hanya tidak sengaja mendengar dan melihat keduanya tetapi berakhir dengan sangat menyedihkan.

'Pahlawan wanita ini menyebalkan sekali, pemilik tubuh ini tidak pernah melakukan hal buruk padanya tetapi dia malah menghancurkan kehidupan kecil tak bersalah.'

[Ya, benar. Tuan rumah harus membantu pemilik tubuh ini, harapannya hanya untuk membiarkan ibunya tetap hidup bahagia selama sisa waktu hidupnya habis secara alami]

'Heh... Permintaannya sangat sederhana, tidak ingin membalas dendam?'

[Pemilik tubuh, tidak peduli pada orang-orang itu, Mereka semua terserah padamu]

'Oh, Dia tidak berniat membalas dendam?'

'Hah... Sayangnya, bukan Arin namanya kalau tidak pernah membalas dendam hehe.'

Sistem yang mendengar itu setuju, Tuan rumahnya memang seorang pendendam. Apalagi melihat kasus pemilik tubuh asli yang tidak bersalah, dia akan lebih bersemangat untuk membalaskan dendamnya.

'sistem perhatikan di sekitarku, berapa banyak yang sedang memperhatikanku?!'

Arin Sekarang sedang bekerja, dia sengaja menampilkan keadaan yang menyedihkan untuk menarik simpati orang lain. Tentu saja targetnya bukanlah para wanita, disini para wanita membencinya jadi targetnya adalah para pria.

[Ada lebih dari sepuluh, tetapi yang sering melihat ke sini adalah lima orang-orang desa ini, dan lima pemuda terpelajar dari kota]

'Oh, bagus sekali. Baiklah ayo mulai aktingnya. Aku tidak ingin benar-benar mengerjakan ini seorang diri hingga malam tiba'

Arin mendongak untuk melihat ke sekeliling, dia bertemu dengan tatapan orang yang melihatnya dan memberikannya senyuman lembut yang sempurna membuat orang-orang itu tersipu malu.

Arin menundukkan kepalanya lagi dan menggerakkan tangannya untuk bekerja, menyeringai diam-diam dia membelokkan pisau yang dipakainya.

"Akh..."

"Apa kamu baik-baik saja?"

"Hei hati-hati menggunakan pisau"

Orang-orang itu mulai berdatangan dengan khawatir.

"Ini ayo obati dulu"

Seseorang menyerahkan kotak obat

"Em...ya"

Aku mengambil kotak obat itu dan mengobati tanganku sendiri, lukanya tidak terlalu dalam jadi aku bisa melakukannya sendiri. Setelah mengobati tanganku, aku menatap mereka semua.

"Maaf sudah membuat kalian khawatir, aku baik-baik saja. Terimakasih, kalian bisa mengerjakan tugas kalian lagi jangan hiraukan aku, aku akan mengerjakan tugasku juga."

Aku berbicara sambil melirik semua keranjang yang berisi sayur, tentu saja mereka juga sadar bahwa ada banyak keranjang berisi sayur disini dan tidak ada orang lain selain Arin yang mengerjakan ini.

"Arin dimana rekan kerjamu?"

"Ya, kenapa bekerja sendirian?"

"Siapa mereka?"

"Em itu... Yuyun, Tara dan Ella" Arin menjawab

"Mereka lagi? Pantas saja kamu sendirian"

"Arin, kamu tunggu sebentar, aku akan membantumu setelah pekerjaan kami selesai"

"Aku juga, aku akan membantumu"

"Ya kami akan membantumu"

"Tidak perlu aku–"

Perkataan Arin disela, "Tunggu saja"

"Kami pergi mengerjakan tugas kami dulu, Barus setelah selesai kami akan membantumu"

Setelah kalimat itu keluar, mereka kembali ke tempat masing-masing dan mulai mengerjakan tugas masing-masing.

'Em... Beres, aku tinggal menunggu mereka menyelesaikan tugas milikku. Inilah gunanya memiliki wajah cantik, Tidak perlu Berkerja keras mengerjakan sesuatu seperti wanita lain, Kamu hanya perlu menunggu saja dan orang lain akan datang untuk mengerjakan sesuatu untukmu secara sukarela'

Sistem yang mendengar itu merasa ingin memutar bola matanya, eh... Tapikan dia kumpulan data, mana punya bola mata:v

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

   👇🌟

Rebut pahlawan itu!Where stories live. Discover now