[41] - Beach and Conversation

10.4K 1K 41
                                    

Al memandang Bintang yang tengah berdiri dihadapannya, lengkap dengan posisi menunduk sembari memilin jari-jari tangannya.

Gadis itu benar-benar menghampirinya tepat setelah kuliahnya selesai dan menyusulnya ke sekret BEM tak lama kemudian.

Sudut bibirnya tanpa sadar membentuk senyum kecil, merasa lucu bahwa bagaimana Bintang rela menurunkan egonya karena merasa bersalah padanya dan menyusulnya untuk meminta maaf.

Namun sedetik kemudian dia berdehem lalu kembali memasang wajah datarnya, dehemannya pun sukses menarik perhatian Bintang dan sukses membuat gadis itu mendongak.

"Ngapain lo kesini?" Tanya Al datar.

Bintang gelagapan, "g-gue mau minta maaf," ujarnya lalu sedetik kemudian kembali menundukkan kepalanya.

Al mendengus walau sebenarnya dia berusaha menahan tawanya.

Karena pemandangan Bintang yang gugup dan takut seperti ini sangatlah jarang dia temui, biasanya gadis dihadapannya ini selalu punya 100 cara untuk membalas omongannya, tetapi Bintang yang tengah berada di hadapannya saat ini adalah Bintang dalam bentuk kucing ketakutan.

Al bersidekap dada lalu menggeleng, "nggak."

Bintang dengan cepat mendongak. "Kenapa?"

Al melengkungkan salah satu alisnya naik, "karna gue terlanjur sakit hati, jadi nggak ada maaf-maafan."

Bintang kembali menunduk sembari memilin jari-jarinya. "Lo... beneran marah ya Al?"

Al mengulum bibirnya kedalam berusaha menahan tawanya, namun sedetik kemudian dia berdehem dan kembali mengembalikan wajah datarnya.

"Gue maafin, tapi dengan satu syarat."

Hal tersebut sontak membuat Bintang dengan cepat mendongak dan berbinar memandang Al.

"Apa?"

◦•●◉✿ ✿◉●•◦

Bintang berbinar memandang pemandangan di depannya.

Gadis itu kemudian berbalik ke belakang, kearah Alㅡyang terlihat sibuk menelfonㅡlalu kembali berbalik ke depan untuk menatap deburan ombak dihadapannya.

Syarat yang diajukan oleh Al yaitu menyuruhnya untuk mengikuti kemana pun cowok itu akan membawanya, dan betapa untungnya karena Al ternyata membawanya ke Pantai, salah satu destinasi favoritnya.

Gadis itu kemudian kembali berbalik kearah Al lalu merengut kesal, Al masih terlihat sibuk dengan telepon genggamnya padahal Bintang sudah tidak sabar untuk menikmati pasir pantai. Hal itu sontak membuat gadis itu mendengus kecil lalu kembali berbalik kearah laut.

Berbarengan dengan itu seorang gadis kecil jatuh tepat dihadapannya yang spontan membuat Bintang terduduk.

"Aduh!"

"Hei, jalan pelan-pelan dong cantik," ujar Bintang pada gadis kecil itu sembari membantunya membersihkan badannya dari pasir yang menempel di tubuhnya.

"Alo kakak!" Sapaan gadis kecil itu sontak membuat Bintang tersenyum dan tertawa gemas.

Sedangkan di sisi lain, Al yang baru saja menyelesaikan panggilan kepada mamanya segera memusatkan atensinya pada Bintang yang terlihat sibuk berbincang dengan seorang gadis kecil.

Dia dapat melihat bagaimana Bintang berdiri dan mengikuti tarikan dari gadis kecil itu. Namun langkah Bintang tertahan sebentar dan berbalik kearah Al untuk meminta persetujuan yang dibalas oleh anggukan pelan oleh cowok itu.

StarlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang