[25] - Ulah Siapa?

16.7K 1.3K 27
                                    

Bintang sedang mengeringkan rambutnya sembari menyalakan hpnyaㅡyang dia recharge saat mandi tadi.

Dia memasukkan kata sandi hpnya saat layar kunci mulai muncul, namun mengernyit heran saat mendapati bahwa sandi yang dia masukkan ternyata salah.

Lalu dia mencoba mengetikkan passwordnya kembali, berpikiran bahwa mungkin saja tadi dia salah ketik.

Password wrong.

"Kok gabisa?" Tanyanya pada diri sendiri.

Kernyitan dikeningnya semakin dalam. Seingatnya dia tidak pernah mengganti password hpnya, lockscreen hpnya berkata seperti itu.

Karena Bintang memang tipikal orang yang pelupa, jadi dia sengaja memasang lockscreen dengan bertuliskan kata sandinya.

Dan Bintang juga bukan tipe orang yang suka mengganti password, terbukti dari passwordnya yang sudah dia gunakan selama tiga tahun lamanya.

Lalu dia mencoba lagi, kali ini dia mengetik dengan esktra hati-hati.

Password wrong.

Bintang menghembuskan nafas putus asa lalu kembali mencoba sampai pemasukan kata sandi menjadi limit dan hanya bisa dilakukan 5 menit lagi.

Namun Bintang tidak menyerah sampai disitu. Dia berusaha memperbaikinya dengan mengotak-atik hpnya, membuka baterai, mematikan lalu menyalakannya. Mengulangi ketiga hal tersebut selama berulang kali namun hasilnya tetap nihil.

Dengan frustasi dia melempar hpnya lalu sedetik kemudian berlari dan memungutnya kembali, diam-diam menghela nafas lega karena tidak menemukan lecet yang parah karena lemparannya tadi.

Dia baru saja akan mematikannya kembali saat nama Andreo muncul dilayar hpnya.

Bintang membulatkan matanya lalu melirik ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul tujuh lewat dua puluh menit.

Astaga.. pasti Andreo sudah menunggunya dari tadi saat dia masih berkutat dengan hpnya.

Lalu dengan cepat dia mengangkat telepon dari Andreo sebelum cowok itu mematikannya. Satu hal yang dia lupa, hp walau dalam keadaan terkunci pun masih bisa menerima telpon.

"Halo kak?"

"Gue udah disini Bin, lo dimana?"

Bintang menggigit bibirnya gelisah, benar dugaannya kalau Andreo sudah menunggunya sejak tadi.

"Eh.. ini udah otw kok kak,"

Bohong sedikit tidak salah kan?

"Gue kira ga jadi datang," dia tertawa diakhir kalimat lalu kembali melanjutkan, "yaudah hati-hati dijalan."

"Oke kak."

Setelah telepon dimatikan Bintang dengan cepat meluncur untuk ganti baju.

Bodo amat dengan hpnya, Andreo lebih utama.

◦•●◉✿ ✿◉●•◦

"Maaf lama kak," ujar Bintang sembari ngos-ngosan.

Bagaimana tidak?

Saat diperempatan tadi dia terpaksa harus berlari karena keadaan Jakarta yang memang sedang macet dan sepertinya tidak akan reda dalam waktu dekat.

Bucin? Iya memang.

Andreo yang tadinya sedang main hp langsung mendongak.

"Gapapa kok, gue juga belum lama," ujarnya sembari tersenyum. "Oh iya, lo mau makan apa nih?" Tanyanya kemudian.

StarlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang