[44] - Tentang Dira

8.7K 900 130
                                    

Albian:
Dimana?

Bintang:
Perpus, kenapa?

Albian:
Masih lama?

Bintang:
Iya kayanya gue juga baru sampe soalnya

Albian:
Ok

Bintang:
🤨?

Bintang mengernyitkan keningnya bingung saat mendapati tanda read dari pesan percakapan mereka. Namun pada akhirnya gadis itu kembali memilih untuk mengedikkan bahunya dan melanjutkan bacaannya.

Anggukan pelan dikarenakan alunan musik pun menunjukkan bahwa gadis itu tengah menikmati kesendiriannya saat ini sebelum diinterupsi oleh tarikan kursi seseorang di hadapannya.

Yang tentu membuatnya mendongak lalu melepaskan sumpalan headset pada telinganya. Tunggu, ituㅡ

"Hai Bin."

ㅡDira.

Gadis itu tersenyum padanya, tak lupa menyapanya dengan ramah. Dan Bintang cukup tahu bahwa sapaannya bukan sekedar sapaan formalitas.

Belum lagi saat gadis itu melanjutkan ucapannya, "apa kabar?"

Bintang mengernyitkan dahinya samar. Aneh sekali, padahal mereka berdua tidak pernah berbincang sebelumnya, tetapi gadis itu tiba-tiba saja menanyakan kabarnya.

"Baㅡik?

Dira tahu bahwa Bintang tengah kebigungan mendapati dirinya duduk dihadapan gadis itu terlebih mengajaknya untuk berbincang seolah mereka adalah kawan yang telah lama dekat. Tetapi tentu saja kedatangan Dira pun ada tujuan tersendirinya.

"Lo sendirian ya disini?" Tanya Dira lagi sembari melirik ke sekitar, mencoba mencari keberadaan teman Bintang.

Bintang menatap Dira dengan bingung sejenak sebelum akhirnya menjawab.

"Iya, sendiri."

"Ooh..." Dira menganggukkan kepalanya mengerti lalu kemudian memajukan badannya dan melipat kedua tangannya diatas meja, melirik buku yang tengah dibaca oleh Bintang lalu kembali menaikkan tatapannya untuk menatap wajah Bintang.

"Ada yang mau gue omongin, ganggu nggak?"

Bintang melirik bukunya sejenakㅡlalu menutupnya kemudian mendongakkan kepalanya. Dia menggeleng sedikit sembari berkata, "nggak kok."

Dira tersenyum manis.

Yah, Dira memang manis sih, tidak heran Al pernah dekat dengan gadis ini, batin Bintang bersuara.

Namun setelah itu senyum Dira luntur, digantikan raut wajah... bersalah?

Dia menghela nafasnya panjang, "gue minta maaf."

Membuat Bintang mengernyitkan dahinya heran. Tunggu, maaf? Untuk apa?

Dira berhenti berucap, gadis itu mengamati raut wajah Bintang sejenak lalu kembali berujar.

"Oke mungkin lo bakal marah setelah dengar ini, tapi pertama gue bener-bener minta maaf atas keteledoran gue."

Bintang terdiam, membiarkan Dira melanjutkan ucapannya.

"Loㅡtahu kan kejadian pas lo dilabrak pas pengkaderan?"

Bintang mengernyit, dia cukup tahu kearah mana pembicaraan ini.

Sementara itu Dira yang mendapati raut wajah Bintang berubah meringis pelan merasa bersalah.

"Sebenarnya... yang sebarin berita itu gue Bin."

StarlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang