[26] - Maaf Dari Al

21.6K 1.5K 72
                                    

Entah apa yang merasukimu hingga kau tega mengkhianatiku~

Al menghembuskan nafas kesal, lagu itu sudah dia dengar lebih dari 10 kali hari ini dan sialnya, lagu itu sekarang malah terngiang-ngiang di kepalanya.

Tidak usah ditanya siapa pelakunya, tidak lain dan tidak bukan itu semua ulah kedua sahabatnya, Alan dan Nias.

Kedua pelaku yang merangkap menjadi sahabatnya yang sekarang tengah membuat video tiktok lengkap dengan gerakan khas lagu itu.

Yang menjadi pertanyaan Al, sejak kapan mereka terkontaminasi virus tiktok?!

"Ganti lagunya jadi itu dong, yang sungguh ku merasa resah." Usul Alan yang membuat Al jadi bertanya-tanya, dosa apa yang sudah dia lakukan di masa lalu sampai dirinya harus menerima nasib berteman dengan mereka?

"Eh bener juga! Bentar-bentar gue cari."

Tak ketinggalan Nias ikut menimpali, membuat Al mendengus keras sengaja agar mereka berdua tersindir.

"Ini mamas Al daritadi dengas dengus mulu nih, kalo mau ikutan sini hayok." Ajak Alan.

"Ogah anjir!" Sergah Al cepat.

"Halah gengsi you," timpal Nias.

"Paling juga dia main sendiri dirumah yegak?" Ujar Alan lalu mengajak Nias untuk tos.

"Yoi mamen."

Al memutar bola matanya, "serah anjir!"

"Al ada yang nyariin lo tuh," ujar Gio yang baru saja datang.

Al memandang Gio sebentar lalu melipat kedua tangannya didepan dada untuk kemudian menyandarkan punggungnya di sandaran sofa.

"Males, bilangin aja gue lagi tidur."

"Tapi yang nyariin bini lo."

Al dengan cepat membuka matanya dan menegakkan posisi tubuhnya. Al tahu sebutan bini itu adalah inside jokes dalam circle pertemanan mereka, dan tentu saja sebutan itu disematkan untuk Bintang.

Lalu tak lama kemudian gadis itu masuk dan berjalan kearahnya. Al mengernyitkan dahinya bingung, kenapa tiba-tiba?

Biasanya Bintang tidak mau menyusulnya ke ruang BEM kalau bukan Al yang menyuruhnya.

Lalu pertanyaannya terjawab saat gadis itu berdiri menjulang dihadapannya dan menjulurkan hpnya.

Al tahu pasti maksud kedatangan Bintang tak lain dan tak bukan untuk menyuruhnya mengganti sandi hpnya yang sudah dia ubah kemarin, itu terbukti dari ucapan gadis itu selanjutnya.

"Sandinya."

Bintang hanya mengucapkan satu kata itu lengkap dengan ekspersi datarnya, dan Al tahu kalau gadis itu dalam keadaan mood yang tidak baik.

Tapi bukan Al namanya kalau tidak rese, jadi dia mengerutkan kenignya bingung dan berpura-pura tidak tahu.

"Sandi apa?"

Bintang berdecak, "ubah sandinya."

"Ko jadi gue itu kan hp lo."

StarlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang