32. Kembalinya Melina

875 81 69
                                    

Alea terus membujuk Ully untuk mendengarkan penjelasan nya agar sahabatnya itu tidak salah paham lagi, setelah lama dibujuk akhirnya Ully dengan malas mendengarkan.

Dengan semangat Alea terus bercerita membuat Ully dan ketiga sahabat lainnya menatap Alea tak percaya, terlebih lagi Ully yang sudah merasa sangat bersalah atas perlakuan nya ke Alea.

"Maaf, Alea," ucap Ully penuh penyesalan.

"Gue dibutakan sama amarah, saat gue lihat lo bareng terus sama Bagas, gue ngerasa cemburu walaupun gue enggak ada hak, dan akhirnya gue ngelakuin hal bodoh, setelah kejadian itu, rasanya gue enggak pantes dapat maaf dari lo," lanjut Ully.

Alea merangkul bahu Ully dan tersenyum pada gadis yang kini tengah terisak.

"Udah gue maafin, gue juga minta maaf, jujur gue ada rasa saat itu ke Bagas, tapi setelah tahu kenyataan nya gue udah buang - buang jauh perasaan ini."

Ully tersenyum menatap Alea tak percaya, ia benar-benar menyesal memperlakukan hal buruk pada orang sebaik Alea.

Karin menepuk pundak Ully sedikit keras, membuat sang empu terlonjak kaget.

"Heh! Apa ini? Mana Ully yang bar - bar kayak dulu?" Ucapan Karin membuat Ully menghapus air matanya dan terkekeh pelan, begitu juga Alea, Nesya, dan Mora.

"Alea, makasih, lo calon adik ipar yang baik."

Mereka semua tertawa tak terkecuali Mora, rasanya sangat lega setelah masalah diantara Alea dan Ully sudah selesai, persahabatan yang sebenarnya yaitu mau se besar apapun masalah yang di hadapi, pasti akan berujung baikan.

"Pelajaran buat kita semua dari Alea dan Ully, kita enggak boleh menyimpulkan suatu hal hanya dengan penglihatan tanpa tahu yang sebenarnya, dan bertanya dengan jujur itu lebih penting dari pada menerka - nerka yang tidak pasti," ucap Mora dengan nada datar namun mampu membuat ke empat sahabat nya menatap Mora tak percaya, gadis cuek itu berkata banyak dari biasanya.

"Ini beneran Mora sahabat kita?" Tanya Karin.

"Bukan, kayaknya itu Mora Teguh deh," ucap Nesya ngelantur.

"Dih! Apaan." Seperti biasa Mora berbicara jutek dan cuek.

Percakapan ketiga sahabat nya membuat Alea dan Ully lagi - lagi tertawa, sampai bel istirahat pun berbunyi, mereka segera menuju ke kantin untuk mengisi perut, jam pertama dan kedua mereka memilih membolos pelajaran dan menyelesaikan masalah Alea dan Ully di taman belakang sekolah yang lumayan sepi.

Saat mereka berlima berjalan santai di Koridor kelas 11, seorang cewek menabrak bahu kanan Alea cukup keras, hal itu membuat ke lima nya berhenti melangkah dan menatap siapa yang menabrak Alea, terlihat seorang cewek berambut sebahu dengan wajah putih pucatnya, cewek itu terus berjalan tanpa memperdulikan hal itu.

"Eh lo, berhenti!" Teriak Alea berbalik badan.

Cewek itu berhenti melangkah dan berbalik.

"Maaf kak, Aku enggak sengaja," ucap cewek itu dengan cepat karena merasa bersalah.

Melihat cewek itu Nesya berbisik, "setau gue dia anak baru."

Alea yang berniat membuly cewek didepannya ini mengurungkan niatnya, ia tidak bisa berbuat hal buruk pada siswi baru di sekolah ini, namun jika siswi itu mengusiknya maka Alea tidak bisa diam.

ABOUT ALEAWhere stories live. Discover now