10. Perasaan Lama Yang Sama

1.7K 137 11
                                    

"Gue sumpahin tuh cowok ban nya kempes, enak aja mau bakar buku orang sembarangan. Dasar cowok enggak punya hati, cowok Gila. Dia pikir gue takut sama tuh cowok, awas a--" Umpatan Alea terhenti saat bola basket menggelinding kearahnya.

Karena suasana hatinya sedang sangat buruk, Alea menatap Bola itu dan mengambilnya.

"Ini lagi bola ngapain di--" Alea mengangkat Bola iu ke udara berniat melemparnya.

"Gue mau ambil bola itu," ucap seseorang membuat Alea mengurung kan niatnya.

Tanpa disadari bola jatuh dari tangan Alea, jantungnya sudah maraton melihat cowok dengan baju Basket didepannya. Cowok itu menunduk mengambil bola dilantai, sedangkan Alea menatap cowok itu tanpa mengedipkan matanya.

"Lo enggak papa kan?" Tanya cowok itu membuyarkan lamunan Alea.

"Eh iya gue nggak papa kok," ucap Alea gugup.

"Ya udah gue mau lanjut main basket," ucapnya sembari tersenyum manis, membuat cewek mana saja meleleh.

Alea yang disenyumin oleh cowok itu hanya bisa mematung tak percaya.

Bagas please, jangan pernah senyum ke gue lagi.  Teriak Alea dalam hati.

Ia melanjutkan langkahnya ke kelasnya, lalu melihat keempat sahabatnya berjalan di Koridor kelas membawa baju olahraga. Alea menepuk jidatnya pelan, ia benar-benar lupa ada pelajaran olahraga, ia juga lupa membawa baju olahraganya, dan yang lebih membuatnya panik. Pak Hasan selaku guru Olahraga, ia sangat tegas dan tak Setengah-setengah menghukum muridnya.

"Lea!" Teriak Karin melambaikan tangannya ke Alea.

Alea yang merasa terpanggil, berjalan menghampiri keempat temannya.

"Lo enggak ganti baju olahraga?" Tanya Mora saat Alea sudah didepan mereka.

"Gue lupa bawa," ucap Alea mencoba tetap tenang.

"Mampus lo Le, bisa kena Murka sama pak Hasan," cerca Nesya.

Alea hanya bisa menghembuskan nafas kasar, ia pun hanya Bisa pasrah jika harus dihukum.

"Lo malak baju kelas lain aja le," ucap Ully.

Namun Alea menggeleng lemah, ia berjalan meninggalkan Ke empat sahabatnya. Keempat sahabat Alea kembali berjalan menuju kamar mandi, Alea masih membayangkan Senyum Bagas pertama kali untuk dirinya.

Alea memilih masuk ke kelas yang sangat sepi, karena teman kelasnya sudah berada di lapangan, begitu juga semua sahabat Alea. Setelah meletakan tasnya dikursi, Alea berniat ke lapangan.

"Alea! Kenapa kamu bolos pelajaran saya?" Tegur Pak Hasan saat sampai di lapangan.

"Maaf Pak, saya nggak bawa baju olahraga," ucap Alea jujur.

Teman kelasnya menatap Alea aneh, begitu juga ke empat sahabat Alea. Jika Alea tak membawa baju olahraga, biasanya ia akan memilih nongkrong di kantin.

"Ya sudah Alea, kamu keliling lapangan 10 kali!" Tegas Pak Hasan.

Alea hanya mengangguk lemah, ia mulai memutari lapangan. Tujuannya ia memutari lapangan  hanya untuk melihat Bagas bermain Basket, sesekali ia melempar senyum kearah Bagas, walupun Bagas tak melihatnya.

Aldi yang akan Ke WC Cowok dekat lapangan basket, melihat Alea sedang berlari memutari lapangan basket.

Tuh cabe ngapain keliling lapangan?. Batin Aldi, lalu menggendikkan bahunya tak acuh dan kembali berjalan menuju ke wc.

Putaran ke tujuh, tubuh Alea melemas. Langkahnya pun sudah tak seimbang. Apalagi pagi ini Alea tak sarapan karena terburu - buru.

Brukk!

ABOUT ALEAWhere stories live. Discover now