Under The Veil Pt.6

19.8K 2.3K 3.8K
                                    

"Kenapa dia bisa ada disini?!"

"Shotaro!" Chenle berusaha mengguncang tubuh pemuda Jepang tersebut. 

"Apa-apaan ini?!" gesekan rantai besi yang membelenggu alat gerak pemuda bermarga Osaki itu kian nyaring berdesing.

"Sa---" Jisung menggigit bibir, tidak secepat ini. "Chenle-ya." Ulangnya.

Ia menahan lengan Chenle, memberi isyarat agar pergerakan pemuda manis itu berhenti. "Punggungnya terluka."

"Astaga...." Garis-garis merah memanjang tak beraturan tergurat jelas disana, terlihat begitu menyakitkan hingga pakaian yang dikenakan pun tak mampu bertahan, terkoyak walau hanya dihiasi sedikit bercak darah.

Chenle meringis ngilu, "Ini luka cambuk." Ucapannya didukung anggukan sang rekan.

"Siapa yang tega melakukan ini padanya?" dari yang Jisung ketahui, Osaki Shotaro harusnya mendapat penanganan psikiater bukannya terkurung bagai tahanan ditempat semacam ini.

"Dia masih hidup, kan?" pemuda Park itu kembali bertanya karena Chenle baru saja memastikan denyut nadi di leher si pemuda Jepang.

"Ya, tapi akan jauh lebih baik jika segera diobati." Ada seraut nada cemas dalam kalimatnya, "apa kau punya sesuatu yang bisa digunakan?"

"Apa yang kau perlukan?"

"Salep luka atau obat untuk pereda nyeri."

Sangat disayangkan, Jisung memberinya gelengan penuh sesal. "Kalau obat, aku hanya punya anestesi."

"Tidak masalah!" harapan seolah kembali, Chenle masih memiliki kesempatan untuk menolong sang teman baru. "setidaknya kita bisa memblokir rasa sakitnya agar dia tidak makin kritis."

"Sebentar." Jisung merogoh saku dalamnya, hari ini ia tidak mengenakan perlengkapan rahasianya.

"Kau tidak memakainya?" Chenle pun sadar itu.

"Kalau yang kau maksud rompi penyimpananku, maka aku hanya menggunakannya untuk investigasi di tempat jauh dan terpencil."

"Ini." Lanjut Jisung sembari menyodorkan satu suntikan super mini.

"Shotaro? Kau dengar aku?" sebelum benar-benar menyuntikkannya, Chenle harus memastikan dulu apakah korbannya masih sadar atau tidak.

Shotaro tidak bergerak, pun tidak membuka mata. Namun, bibirnya perlahan bergetar samar. "Yu--"

"Jangan dipaksa kalau kau tidak mampu, bertahanlah." Balas si manis.

Tanpa bisa dibendung, air mata pemuda Osaki itu pun merembes turun. Membuat dua lainnya bingung.

"Ada apa? Siapa yang melakukan ini padamu, hyung?" Jisung ikut ambil bagian. Ia sudah berusaha melepas rantai yang mengikat pergelangan tangan dan kaki Shotaro, namun rantai berkarat tersebut macet.

Bibir pucat keringnya kembali mencoba. "Yu--" Lalu kembali terputus.

"Yuta?" tebak Jisung.

"To-tolong di--" Lagi-lagi terputus.

"Yuta hyung ada disini? Dia dalam bahaya?" ingat, tingkat kepekaan Park Jisung tidak semengenaskan Zhong Chenle.

Chasing Antagonist | ChenJiWhere stories live. Discover now