18. The Older's house

9.5K 1.1K 660
                                    

Warn! (15+)


⚠️⚠️⚠️


Happy reading!


***


Sekarang, Soobin sedang berada dirumah Yeonjun sesuai kesepakatannya.

Keheningan menyelimuti mereka, hanya suara dentingan perak dan keramik yang menemani. Well, ia tau dirinya adalah satu satunya orang luar yang ada disana, dikelilingi oleh keluarga Yeonjun yang baru pertama kali ditemuinya. Hanya saja.....

'Apa apaan suasana mencekam keluarga ini?!'

Dan lagi, sejak tadi perempuan yang Soobin asumsikan sebagai ibu Yeonjun itu terus menatapnya dengan tatapan menyebalkan. Apa ada yang salah dengannya?

"Kau tidak mengatakan akan membawa seseorang kemari, Yeonjun"

Soobin melirik ke arah lelaki paruh baya yang ia tahu adalah Tuan Choi, donatur terbesar di kampusnya, pemilik Choi Group, sekaligus Ayah dari bajingan bernama Choi Yeonjun.

Hanya saja ada yang mengganjal baginya sekarang.

Kemana sosok Tuan Choi yang ramah dengan tatapan hangatnya seperti biasa? Yang ada didepannya sekarang ini adalah seseorang yang gelap, dingin, dan terlihat.....putus asa? Entahlah. Hanya saja beliau terlihat seperti seseorang yang tidak memiliki semangat hidup.

"Bukan urusanmu"

Tuan Choi menghela nafasnya berat, menatap putranya yang sedang menatap tak suka padanya. "Tentu saja ini urusan Ayah. Kalau kau memberi kabar terlebih dahulu, porsi makanan yang disediakan akan ditambah satu dan kalian tidak perlu menunggu"

Sebenarnya banyak side dish yang tersedia didepan mereka tapi tetap saja untuk main dishnya harus dipersiapkan terlebih dahulu.

Yeonjun bersandar pada kursi, menatap Ayahnya malas. "Terserah—aw!"

Si mata kucing meringis saat tulang keringnya ditendang dari bawah kursi. Ia menatap si pelaku penendangan—Soobin—dengan alis menekuk kesal, meminta penjelasan. Sementara yang ditatap malah memberikan tatapan tajam padanya.

Dari sini Soobin mengerti ada yang tidak beres diantara Ayah dan anak ini. Tapi hei! Berperilaku seperti itu pada orang tua sangat tidak bagus. Dan Soobin sangat menentang itu.

"Ini satu porsi tambahan yang diminta, Tuan"

Perseteruan sengit tatap—menatap itu teralih saat seorang maid tiba mengantarkan satu porsi tambahan untuk si manis. Steak daging sapi kualitas terbaik yang dimasak sempurna dengan mashed potato juga saus barbeque dan beberapa asparagus ditata rapi dalam satu piring. Ada juga segelas wine yang menjadi pendamping makan malam kali ini.

Sial. Seharusnya Yeonjun memberitahunya jika acara makan dirumahnya se-ekslusif ini. Setidaknya Soobin bisa belajar beberapa hal terlebih dahulu. Dan lagi, wine? Ayolah. Ia bahkan tidak pernah menegak beer setetes pun. Bagaimana jadinya jika ia meminum cairan berwarna merah itu sekarang?

"Ambilkan jus jeruk dan singkirkan wine itu. Kesayanganku tidak bisa meminum alkohol"

Soobin menghela nafas lega. Untung saja Yeonjun mengerti keadaannya saat ini. Kalau tidak—eh?

Tunggu sebentar.

Kesayanganku?! Well sebenarnya tidak terlalu mengejutkan hanya saja, didepan kedua orang tuanya?! Seriously?! Is he out of his mind or what?! Apa Yeonjun sebodoh itu sampai harus membongkar hubungan mereka berdua didepan keluarganya?! Hell!

Hei, Baby boy - yeonbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang