13. Kai

12.5K 1.4K 433
                                    

Kedua sejoli itu berjalan beriringan menuju kelas dengan Soobin yang menunduk dan Beomgyu dengan wajah kecutnya.

Sialan sekali sahabatnya ini. Pagi pagi sudah menyuguhkannya pemandangan yang tidak seharusnya ia lihat. Ditambah lagi, saat ia terpaksa ikut untuk mengantarkan si Choi Yeonjun itu ke bandara, lagi lagi mereka berdua melakukan sesuatu yang Beomgyu tidak ingin tahu.

Ciuman didepan umum?! Hell! Yang benar saja!

"Aku ingin salam perpisahanku. Aku tidak akan bertemu denganmu selama seminggu. Lagipula aku sudah memegang janjiku. Aku tidak menyentuhmu semalaman penuh, baby. Setidaknya berikan aku hadiah karena aku berhasil menahan diri sampai pagi"

Dan dengan itu, Soobin menaikkan kupluk hoodie yang dipakainya dan membiarkan Yeonjun menciumnya ditengah tengah keramaian bandara. Dengan begitu setidaknya sedikit menutupi rasa malunya agar ciuman mereka tidak terlihat walaupun orang lain tahu apa yang sedang mereka lakukan. Soobin tahu Yeonjun tidak akan melepaskannya sebelum ia dapat yang ia inginkan jadi, mengalah lebih baik daripada ia dan Beomgyu berakhir terlambat menuju kampus.

Walaupun saat itu Beomgyu berakhir mengumpat terus menerus menghadapi situasi yang what the fuck didepannya.

Sebenarnya hubungan mereka berdua sejauh apa?! Yang ia tahu, dua orang yang terikat dalam kontrak sugar tidak mungkin melakukan hal seperti ini. Terlalu romantic.

Ditambah lagi, rekan bisnis Choi Yeonjun itu ingin Beomgyu mencolok kedua matanya menggunakan garpu atau apa?! Sejak mereka datang ke bandara, orang itu sudah menunggu disana dan membuatnya tak nyaman karena terus memandanginya.

Dan astaga. Kalau Beomgyu tidak ingat dia adalah rekan kerja Yeonjun, Beomgyu sudah menendangnya karena berani mengedip genit padanya. Hell!

"Argh!"

Soobin menoleh saat sahabatnya itu tiba tiba berteriak dan mengacak rambutnya frustasi. "Kau kenapa?"

"Justru kau yang kenapa!"

Soobin mengerjapkan matanya beberapa kali saat Beomgyu beralih memarahinya.

"Sebenarnya hubunganmu dengan Choi Yeonjun itu apa, Soobin-ah?" tanyanya mencoba bersabar.

"Kita berdua hanya terikat oleh kontrak hubungan sugar, Gyu. Harus berapa kali kukatakan padamu?"

"Tapi apa yang kalian lakukan itu sudah melebihi perjanjian nya, tahu! Kau sadar atau tidak sebenarnya, Bin? Kalian berdua lebih terlihat seperti sepasang kekasih daripada dua orang yang terlibat kontak sugar"

Soobin menghela nafasnya dan meninju bahu sahabatnya itu pelan. "Jangan mengada ngada. Yeonjun tidak mungkin mau terikat kedalam hubungan seperti itu"

"Kalau begitu kau seharusnya memanfaatkan dia lebih baik! Astaga dia bahkan memiliki pesawat pribadi. Jika itu aku, aku pasti sudah memintanya untuk membawaku berkeliling dunia"

"Dan karena niatmu seperti itu, kau tidak akan pernah berada diposisiku"

"Hei!"

Keduanya kembali berdebat sampai akhirnya mereka sampai didepan mesin minuman dan menyudahi perdebatannya.

Soobin membeli sekotak susu almond rasa vanilla dan Beomgyu membeli sebotol yogurt rasa peach. Mereka meminumnya dan kembali berjalan menuju kelasnya.

"Bin, aku sarankan kau berhati hati"

"Maksudmu?"

Beomgyu menghela nafasnya. Jarinya mengetuk ngetuk tutup botol yogurtnya yang ia pegang. "Well. Kau tahu, dari apa yang kulihat, kalian berdua sudah terbiasa satu sama lain. Dan itu bisa menjadi bumerang untukmu, Bin. Disaat kau terbiasa, kau akan merasa nyaman dan dari perasaan nyaman itulah, tumbuh perasaan lain yang lebih kuat"

Hei, Baby boy - yeonbinWhere stories live. Discover now