6. Yeonjun's office

17.7K 1.8K 673
                                    

Sembari berjalan cepat, mulutnya komat kamit menyumpahi orang yang ada dipikirannya dengan segala umpatan.

Orang itu, Choi Soobin, mengikuti arah yang ditunjukan oleh maps pada ponselnya. Juga menampakkan sebuah alamat yang menjadi tujuannya sekarang.

Ah. Omong omong soal ponsel.....

flashback on

"Kau ingin membeli yang mana?"

Ketiga orang ini sudah sampai ditoko yang dimaksud Yeonjun untuk membelikan Soobin ponsel baru.

Yeonjun meminta pada pegawai untuk menunjukan yang mana saja ponsel ponsel keluaran terbaru untuk ia berikan pada si manisnya.

Dan sekarang, ia menyuruh Soobin memilih tapi Soobin bahkan seperti tak minat untuk memilih karena yah, dirinya memang tidak tertarik pada benda pipih itu.

"Terserah"

"Tidak ada yang kau sukai?"

"Entah"

"Bagaimana kalau semuanya satu satu?"

Kedua netra Soobin melebar mendengarnya. Soobin tau Yeonjun itu kaya, tapi hei! Jangan sampai seperti ini juga! "Kau gila. Untuk apa ponsel sebanyak itu?!"

"Kalau begitu pilih"

"Tapi aku benar benar tidak tau, Yeonjun. Kau saja yang pilih ya?"

Yeonjun memutar matanya malas. "Ya sudah. Tapi jangan protes jika kau tidak suka pada apa yang kupilih nanti"

Soobin mengangguk patuh. "Aku tidak akan. Terlalu kekanak-kanakan kalau sampai itu terjadi"

Tapi, jika ponsel yang Yeonjun pilih untuk Soobin adalah ponsel yang sama dengan miliknya sendiri, Soobin tidak mungkin tidak protes kan?

"Hei apa apaan?! Kenapa ponsel kita sama?!"

Dan yang diteriaki malah mengendikan bahunya. "Kau bilang yang mana saja. Dan lagi, kau janji tidak akan protes, ingat?"

Soobin menghembuskan nafasnya kesal. Bajingan sialan. Keparat gila. Son of a bitch! Choi Yeonjun!

"Bagaimana aku tidak protes jika kelakuanmu itu pantas untuk dibalas dengan lebih dari sekedar protes, bodoh!"

"Ingat, kau bilang TERSERAH" Yeonjun menekankan nada bicara pada kata terakhirnya. Dan itu benar benar membuat Soobin kesal.

"Kau sengaja kan?"

"Pintar juga"

"CHOI YEONJUN!"

flashback off

Soobin mendengus kesal. Melihat ponsel mereka berdua yang sama benar benar menyebalkan. Tapi jika Soobin tidak menerimanya, Yeonjun mengancam tidak akan memulangkannya.

Sebenarnya tidak apa. Soobin bisa pulang sendiri. Masalahnya, 'tidak memulangkan' dalam versi Yeonjun itu memiliki tujuan lain. Dan itu berhasil membuat Soobin berpikir dua kali.

Alhasil, dengan amat sangat terpaksa, Soobin menerimanya.

Soobin membelalakkan kedua matanya kaget ketika sampai ditujuan. Sebuah tempat yang sangat luas, dengan gedung yang tidak kalah luas dan juga menjulang tinggi dengan sebuah tulisan 'Choi Group' yang terukir ditengah tengah gedung.

Si manis mengganggukkan kepalanya. Ternyata benar ya, si bajingan Choi Yeonjun itu memanglah pewaris Choi Group. Sialan sekali.

Ia memasuki lobi. Semua dindingnya terbuat dari kaca dan pemandangan yang hijau didepannya membuat suasana lebih asri. Lobinya juga sangat tinggi. Ia yang menyadari memiliki postur tubuh tinggi saja tetap terpukau, apalagi mereka yang tingginya dibawahnya?

Hei, Baby boy - yeonbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang