5. Teasing

17.2K 1.8K 364
                                    

Sepanjang jalan, Soobin berusaha merapikan dirinya yang sedikit berantakan. Berusaha terlihat normal, saat kembali sampai dimejanya, Soobin tersenyum pada Hyunjin setelah kembali dari toilet kemudian tiba tiba duduk disebelah Beomgyu.

"Oh? Tidak duduk lagi disana?"

Soobin menoleh ke arah Beomgyu, menatap sahabatnya itu.

Maaf maaf saja, tapi Soobin tidak mau kembali duduk di pojok sana. Tidak dengan Choi Yeonjun sialan itu yang akan kembali duduk disebelahnya.

Yeonjun itu memang pintar mengambil kesempatan dalam kesempitan. Dan Soobin tidak mau kembali menjadi korban.

"Eueum. Tidak enak duduk disamping orang penting seperti itu, tau. Kau akan merasa tertekan karena aura penguasanya" jawab Soobin sembari berbisik, tidak mau Hyunjin mendengarnya, takut mengganggu.

Bagaimana pun juga, Soobin masih segan terhadap Hyunjin.

Walaupun sebenarnya kurang masuk akal juga jika ia masih segan terhadap orang yang notabenenya hanya seorang sekretaris disaat dirinya bahkan selalu bersikap kurang ajar pada atasannya, Choi Yeonjun.

Bisa Soobin lihat Yeonjun juga baru saja kembali. Soobin mengerti tatapan Yeonjun saat melihat kearah bangku yang sebelumnya ia duduki. Keberatan karena tidak bisa mengambil kesempatan lagi, Choi?

"Ponselmu sudah ketemu?"

"Hm. Kau sudah selesai?"

"Ya. Ti—"

"Kita kembali ke kantor sekarang"

Hyunjin mengerutkan keningnya bingung. "Kau belum selesai dengan makananmu"

"Aku sudah kenyang" dan Soobin bisa melihat Yeonjun yang melirik ke arahnya saat mengatakan itu.

Lagi lagi, pipi Soobin terasa panas karenanya. Ugh. Menyebalkan.

Eits. Tapi tenang saja. Mereka tidak melakukan sesuatu yang berlebihan di toilet tadi. Beruntung karena Yeonjun masih bisa diajak bernegosiasi.

Lagipula Soobin tidak mau dihukum karena hal yang tidak dilakukannya. Ia dan Hueningkai memang dekat. Tapi hanya sebatas teman saja, seperti ia dan Beomgyu.

Meskipun begitu, tetap saja Yeonjun menciumnya dan menambah beberapa tanda baru dileher walaupun tanda yang sebelumnya juga masih terlihat jelas.

Setelah membereskan beberapa barang bawaan, kedua petinggi itu pamit pergi dan berterima kasih karena sudah mau berbagi meja dengan mereka.

Tapi sepertinya kurang lengkap bagi seorang Choi Yeonjun jika pergi tanpa menggoda kesayangannya terlebih dahulu.

Saat melewati Soobin, Yeonjun berhenti sebentar kemudian berlagak seperti seseorang yang tidak sengaja menemukan sesuatu disekitar leher Soobin. "Oh, maaf. Tapi sepertinya aku melihat tanda kemerahan dilehermu itu"

Dan seperti yang diprediksi Yeonjun, Soobin membeku kemudian tak lama meliriknya tajam.

Jika saja ini bukan ditempat umum apalagi dikampus, mungkin Soobin sudah memberikan satu bogem mentah pada mulut licin rubah licik itu.

'Bajingan ini benar benar'

"Maaf. Mungkin hanya perasaanku saja" Yeonjun tersenyum simpul kemudian pergi meninggalkan Soobin dengan perasaan kesalnya.

"Memangnya lehermu kenapa?"

Soobin menoleh kearah Beomgyu kemudian menggeleng ribut. "Tidak apa apa. Sepertinya saat di toilet tadi aku digigit serangga haha" hanya saja serangga itu besar, berupa manusia, seorang bajingan dan juga menyebalkan. Tentu saja sisanya Soobin ucapkan dalam hati.

Hei, Baby boy - yeonbinWhere stories live. Discover now