14. Welcome back, Yeonjun

14.7K 1.5K 537
                                    

Pagi ini, Soobin memakan makanan instan yang sudah ia panaskan dalam microwave.

Saat bangun tidur tadi, kepalanya terasa berat dan matanya bengkak karena menangis hingga akhirnya tanpa sadar tertidur.

Ia pun langsung membersihkan diri, menggosokkan sabun sebanyak banyaknya didaerah yang sudah disentuh oleh dia-yang-tidak-ingin-
Soobin-sebutkan-namanya kemarin. Soobin merasa jijik pada dirinya sendiri tapi apa yang sudah terjadi tidak bisa diputar ulang kan?

Akhirnya setelah selesai membersihkan diri, Soobin memakai salah satu baju milik Yeonjun. Pilihannya jatuh pada baju santai berwarna navy lengan panjang yang bagian bahunya sedikit lebar dan membuat tulang selangka juga bahunya terekspos. Panjang bajunya mencapai paha omong omong dan itu membuatnya malas untuk memakai bawahan.

Soobin mengambil parfum milik Yeonjun dan menyemprotkannya banyak banyak pada tubuhnya.

Pokoknya hari ini, segalanya tentang Yeonjun. Soobin ingin melupakan kejadian kemarin dan menggantinya dengan Yeonjun. Mungkin ini gila, tapi setidaknya bisa membuatnya lebih nyaman.

Si manis membereskan peralatan makannya setelah selesai dan kembali bergelung dalam selimut. Hari ini ia ingin beristirahat saja. Lupakan soal kuliah, fisik dan psikisnya masih terlalu lelah. Bahkan ia belum sempat mengabari Beomgyu.

Ah. Beomgyu. Kemarin Soobin mematikan ponselnya saat bekerja dan terlalu malas untuk menghidupkannya kembali.

Soobin mengambil ponselnya, menyalakannya dan hendak mengabari sahabatnya itu disaat notifikasi yang masuk berhasil membuatnya terkejut.

Ada puluhan panggilan tak terjawab dan juga ratusan pesan yang masuk ke dalam ponselnya. Dan itu semua berasal dari orang yang sama.

Choi Yeonjun.

Ada beberapa pesan masuk dari Beomgyu juga tapi itu tidak seberapa dibandingkan ratusan pesan yang Yeonjun kirim.

Apa bajingan itu sudah gila? Tidak pernah mengabari dan sekalinya mengabari langsung menerornya seperti ini.

Kening Soobin berkerut bingung. Yeonjun mulai menelfonnya saat pukul 00.15 waktu Korea Selatan. Kira kira itu adalah saat ia pulang dari tempatnya bekerja. Perbedaan waktu antara Korea Selatan dan Jerman itu delapan jam, jadi kemungkinan saat Yeonjun mulai menelfon disana waktu menunjukkan sekitar pukul empat sore.

Tidak mau repot repot membuka pesan—karena itu akan membuang waktu mengingat pesannya yang luar biasa banyak—Soobin langsung mendial balik nomor Yeonjun.

Dan dinada tunggu kedua, si rambut hitam disana langsung mengangkat panggilannya.

"Hal—"

"Kau dimana?!"

Suara yang tidak santai itu langsung menyambutnya. Soobin mendecak. Apa apaan dia ini?!

"Bisakah kau menyambut panggilanku dengan lebih ramah, bajingan?"

"Jangan mengalihkan pembicaraan, baby. Kau dimana?!"

Kening Soobin berkerut bingung. Apa hanya perasaannya saja atau memang Yeonjun terdengar sangat khawatir?

"Aku dirumah"

"Liar" potong Yeonjun cepat. "Aku tahu kau sedang tidak berada dirumah mu, Choi Soobin. Tadi malam kau tidak bermalam dirumahmu. Aku tahu, jadi sebaiknya kau mengaku kau ada dimana sekarang"

"Aku ada dirumahmu, Yeonjun. Apa tidak boleh?"

Tidak ada jawaban selama beberapa detik. Soobin tahu, Yeonjun pasti bingung kenapa ia tiba tiba datang ke rumahnya.

Hei, Baby boy - yeonbinWhere stories live. Discover now