Summer Camp : Curhat

342 57 36
                                    

Sudah jam 11 , waktunya mulai masak untuk makan siang nanti. Kebanyakan udah mulai lapar sih.

Untuk bahan-bahannya disediakan dari sekolah. Begitu juga dengan perlatan masak. Pokoknya tinggal langsung masak aja.

Yang pegang kendali masak hari ini adalah Rin. Rencananya mau masak nasi kuning kayak yang mereka lihat di youtube nya ES.

Naomi sensei, Zira, dan Ria bagian yang siapin bumbunya. Fafa, Naomi, Rin, dan Sakuya yang siapin bahan utamanya.

Anak-anak lagi pada main di area yang dilingkari oleh tenda. Pokoknya nggak boleh ada yang keluar dari area itu. Untuk kanata, Fafa udah siapin kolam portable supaya dia nggak jauh-jauh berendamnya.

"Cape nggak sih ngurusin adek yang kek gitu?" Tanya Ria di sela kegiatan mengupas bawangnya.

"Gitu gimana?" Tanya Naomi sensei.

Ngomong-ngomong antara Naomi sensei dan para kakak sama sekali tidak terlihat seperti guru dengan wali murid. Justru terlihat seperti teman lama yang sudah akrab.

"Sensei tahu sendiri kan Izumi itu gimana," :<

"Koga tuh nge gas mulu, kasian kuping nggak pernah istirahat," Keluh Zira.

"Kamu nggak sendiri," Ucap Fafa yang nasib adiknya nggak ada bedanya dengan Koga. Sama-sama punya suara yang buat telinga sakit.

"Aku jadi kelinci percobaannya Natsume," :<

Memang bener sih, Naomi sering jadi bahan percobaan Natsume. Jadi Naomi itu disuruh nyobain ramuan yang dibuat Natsume supaya bisa liat apakah berhasil atau tidak.

Enak kalau hasilnya bagus. Kalau jenis ramuan yang diuji itu untuk memperburuk keadaan kan gimana gitu.

"Dinding kamarku juga sering dicoret oleh Leo, untung cat dinding kamarku tipe yang bisa dibersihkan. Tapi cape bersihin dinding," Ucap Rin yang tak kalah lelahnya dengan kakak yang lain.

Naomi sensei sih nyimak aja. Biarkan para kakak ini saling curhat.

"Kaoru sih nggak ada masalah denganku, tapi dia suka ilang tiba-tiba buat nyari cewe," Sakuya ikutan nimbrung juga.

"Lah aku, udah bermasalah denganku, suka ngilang pula," Ucap Rin yang rasanya masalah adeknya itu paket komplit.

Suara besar iya, suka ilang iya, rewel iya, nggak ada akhlak iya. Untung masih ada Ruka yang bisa di ajak main.

Mau tuker tambah adik aja dari Leo jadi Hiiro. Tapi nanti Ruka malah nangis, Rin lagi yang salah.

"Koga nge band di kamarnya pakai speaker panggung yang gede banget, tapi yang dimarahin tetangga malah aku,"

Yang salah siapa yang dimarahin siapa. Para kakak paham banget yang begituan.

"Kalau nggak salah Kaoru pernah nembak Nazuna waktu baru masuk sekolah kan," Ucap Naomi sensei pada Sakuya.

"Begitulah, baru masuk sekolah udah cari masalah,"

"Bisa-bisanya dia nembak Nazuna, sama-sama cowo juga," Ucap Fafa.

"Mukanya Nazuna imut sih, jadi kayak cewe,"

"Hajime juga imut cantik,"

Mereka bertujuh sama-sama heran. Ini anak-anak TK banyak yang cantik padahal cowo. Mereka yang cewe tulen jadi iri liatnya.

"Leo ketemu orang baru langsung dipanggil uchuujin," Ucap Ria ke Rin.

"Aku yang kakaknya aja dipanggil uchuujin, apalagi orang baru kenal,"

Bagi Rin, Leo itu seperti perpaduan antara polos dan barbar. Jadinya ya seperti Leo. Kadang kalau apa-apa suka pasang muka sok polos.

"Fafa, adekmu tadi ngancurin tenda yang udah dibuat nih," Adu Naomi.

Fafa nggak tau mau komentar apa. Dia udah liat itu bagaimana Chiaki menghancurkan segalanya. Niatnya bantu malah ngerepotin.

Pengen ditenggelamkan oleh Kanata aja.

"Adonis juga tadi patahin kerangka," Sambung Ria.

Kecil-kecil tapi tenaga udah lebih dari orang dewasa. Itu masih kecil tenaganya udah gitu, gimana kalau sudah besar.

Sekali tinju, rumah hancur kali ya.

Masih asik curhat tentang adik masing-masing sambil masak, lalu..

"CENCEI! MOLICCHI BAKAL POHON!"

"FAFA NEE-CHAN! TENDA KITA BANJIL!"

"CENCEI! GAMI-CAN AMA KILYUU CENPAI MAU GELUD!"

"HAH?!"

---

ok, sekian curhatan para kakak.

𝐓𝐊 𝐄𝐧𝐒𝐭𝐚𝐫𝐬Where stories live. Discover now