Summer Camp : Kejar-Kejaran

223 37 13
                                    

Sudah cukup jauh mereka berjalan di jalur tracking ini. Tadi sempat beristirahat sebentar karena anak-anak pada haus. Untungnya untuk jaga-jaga mereka disuruh bawa botol minum masing-masing. Supaya kalau haus bisa minum.

Kalau kakak-kakaknya sih beda. Mereka langsung bawa galon.

Galon yang kecil kok, bukan yang biasa untuk ditaruh di dispenser.

"Ini macih jauh ya?" Tanya Subaru.

"Lumayan," Ucap Fafa.

"Panas puka~" Keluh Kanata.

Anak titisan coretduyungcoret ini belum berendam sama sekali pagi ini dan udara musim panas benar-benar panas. Kanata dari tadi sudah mengipas dirinya dengan tangannya.

Beda lagi dengan Rei dan Ritsu yang sama-sama di bawah naungan payung. Jadinya lumayan adem dibanding yang lain.

Curang sih.

Tiba-tiba suara hembusan angin yang meniup dedaunan di pohon itu terdengar. Suaranya terdengar rusuh dan disusul suara burung yang langsung terbarang melarikan diri.

Rin yang berada di barisan belakang merasa nggak enak dengan ini. Tapi yang lainnya masih biasa aja walau sempat menoleh tadi.

"Nee-can,"

"Ya Hiiro?"

"Dicini ada hewan buas ya?" Tanya Hiiro.

"Ini kan area perkemahan khusus, harusnya sih nggak ada," Ucap Rin yang sedikit ragu di akhir.

"Tapi biacanya kalau bulung lali itu ada hewan buas," Ucap Hiiro.

Pemikiran anak desa emang beda. Hal-hal tentang alam begini dia pasti paham.

"Kalau gitu...."

Suara auman yang tiba-tiba terdengar tepat saat Rin bicara. Yang lainnya langsung pada kaget dan menoleh ke belakang.

"Rin kalau mau bercanda jan gini," Ucap Ria.

"Bukan aku,"

"Bohong!"

"Dikira aku kang uso apa?"

"Terus tadi apa?" Tanya Zira.

"EH ITU HALIMAU!"

"?!"

Seruan Hinata langsung membuat para kakak fokus ke arah yang ditunjuk Hinata. Perlu sekian detik sebelum akhirnya mereka sadar...

ITU HARIMAU BENERAN!

Ya langsung pada panik dong. Barisan anak-anak yang tadinya rapi juga langsung bubar jalan, karena pada panik.

"HEH JANGAN BUBAR!"

Ini Fafa malah panik karena anak-anaknya pada bubar jalan. Kalau begini malah lebih repot jadinya.

Buru-buru Fafa minta yang lain buat atur anak-anak supaya kaburnya nggak berlawanan arah. Tapi yang namanya cuma berenam sementara anak-anaknya ada 48, ya susah sih.

"Kenapa mereka ada banyak sih?"

"JANGAN NGELUH! BANTUIN INI !"

Padahal tadi sudah aman damai aja karena anak-anak nggak ribut. Tapi malah ada kejadian begini.

Sekarang Fafa bertanya-tanya kenapa Naomi sensei memilih jalur ini. Harusnya ia sadar ini sudah hampir di perbatasan area perkemahannya.

"FA, NTARAN DULU! ITU HARIMAUNYA TAMBAH DEKET!" Seru Naomi yang mulai panik.

Yang bener aja, ini 2 harimau jantan mulai ngejer mereka. Wajar sih kalau pada panik.

"Ya ini kalau main lari aja ntar ada yang ilang," Ucap Fafa.

Akhirnya semua pada lari. Tapi rasanya lari jadi sedikit lambat karena harus menggiring anak-anak yang langkahnya pada kecil-kecil.

Rasanya ingin bawa gerobak kayu biar bisa angkut mereka bersamaan.

"Bentar ini Hiiro mana?" Tanya Rin saat melihat ada yang kurang.

"Lah tadi bukannya di sebelahmu?" Tanya Ria.

Rin menoleh ke belakang dan benar saja itu Hiiro masih diam berdiri di tempatnya.

"Ya ampun dek, ngapain disitu !" Ucap Rin yang balik lagi buat seret Hiiro.

"Eh?"

Kelamaan loadingnya. Rin langsung angkut Hiiro seperti nggak ada beban. Sementara Hiiro malah bingung kenapa dia bawa begini

"BURUAN!"

---

Sementara itu disisi lain.

"Nggak gini juga kalau mau ngerjain anak-anak," Ucap Naomi sensei yang sedang menatap layar laptop.

"Ara~ bukannya bagus? Mereka akan lebih cepat sampai,"

Lia sensei bohong soal dia mau pulang. Aslinya ia dan Naomi sensei sudah ada rencana ngerjain anak-anak. Sekalian sama kakak-kakaknya juga.

"Memang aman?"

"Tenang saja, mereka harimau kesayanganku," Ucap Lia sensei sambil terkekeh.

---

Sekian terima stellar dan daiya

𝐓𝐊 𝐄𝐧𝐒𝐭𝐚𝐫𝐬Where stories live. Discover now