「 17 」

170 35 2
                                    

flashback
.
.

Thomas pov

Aku tidak menyangka, setelah berhari-hari aku dekat dengan Anne. Akhir nya aku akan menyatakan perasaan ku yang telah ku pendam sejak saat bertemu dengan nya. Siang ini aku akan membeli cincin untuk Anne. Bukan berarti mau tunangan.

Aku membeli cincin karena akan menggantikan yang waktu itu. Yang aku buat dari ilalang. Ingat kan?

"Heh, ngelamun aja lo" Dylan menepuk pundak ku. Aku terperanjat kaget karena nya.

"Biarin" jawab ku singkat. Dylan duduk di sebelah ku.

Ngomong-ngomong kami sedang berada di sekolah.

"Beneran mau nonton bareng Anne?" Tanya Dylan. Aku menatap nya.

"Ya bener lah, masa boongan, kan gak lucu" jawab ku. Dylan terkekeh.

"Nanti jangan lupa pj ya" ucap Dylan yang beranjak dari duduk nya.

"Heh, lo mau kemana?" Tanya ku yang ikut beranjak dari duduk.

"Kantin" jawab Dylan.

"Tungguin" ucap ku dan langsung mengejar Dylan. Kami berdua pun menuju kantin.

Saat memasuki kantin, semua orang melihat kami berdua. Sebenar nya risih. Tapi mau gimana lagi? Nasib cowo cakep ya gini. Hadeh.

"Tom kemana sih? Baru kali ini dia menghilang" bisik Dylan yang ada di sebelah ku.

"Palingan sama Zendaya" jawabku singkat dan mencari tempat duduk yang kosong. Akhir nya aku menemukan nya.

Aku mengedarkan pandangan ku keseluruh kantin. Mencari Anne. Tapi aku tidak menemukan nya. Seakan tau aku mencari keberadaan Anne. Dylan pun bicara pada ku.

"Itu Anne ada di sana" ucap Dylan yang menunjuk keberadaan Anne dengan dagu nya. Aku menatap Anne yang baru saja masuk ke kantin. Bersama Millie, Sadie, Shopia tentu nya. Dia tidak melihat ku karena aku duduk di pojokan. Aku terus memperhatikan Anne. Rambut panjang nya, senyuman nya, tawa nya, cara dia berbicara, semua aku suka. Anne itu unik. Dia bisa menarik perhatian ku kapan saja.

Tiba-tiba Anne menatap ku. Dan tersenyum sambil melambaikan tangan nya. Aku membalas senyuman nya dan melambaikan tangan juga.

"Dylan" panggil ku. Dylan yang sedang bermain handphone menatap ku.

"Apa?" Jawab nya yang meletakkan handphone nya.

"Nanti anter gue ya" ucap ku. Dylan mengernyitkan dahi.

"Kemana?" Tanya Dylan.

"Ke toko cincin" jawab ku yang mengganti posisi duduk ku.

"Mau ngapain?" Tanya Dylan lagi.

"Banyak tanya lo. Mau beli cincin lah, masa mau beli ikan" jawab ku dengan nada malas.

"Gak lucu" kata Dylan. Aku menoleh ke arah nya.

"Siapa juga yang ngelucu" ucap ku.

Setelah pulang dari sekolah, aku dan Dylan membeli cincin. Seperti kata ku tadi. Sekarang kami berdua sudah berada di toko cincin.

"Menurut lo, mending beli cincin atau kalung?" Tanya ku pada Dylan yang sedang memasuki toko.

"Terserah sih. Tapi menurut gue mendingan beli kalung" jawab Dylan. Aku mengangguk. Untung di toko tidak hanya menyediakan cincin, di sini juga menyediakan kalung.

𝐇𝐀𝐏𝐏𝐈𝐄𝐑 :: thomas sangster [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang