「 21 」

163 31 9
                                    

Aku melihat Thomas di balik pintu. Ia terbaring lemah di bankar. Memori itu kembali terulang, membuat ku merasa diriku yang selalu bersalah.

Tiba-tiba seseorang memegang pundak ku. Aku menoleh dan ternyata Mrs Tasha. Dia tersenyum kepada ku.

"He will be alright" ucap Mrs Tasha dengan senyum meyakinkan. Aku pun ikut tersenyum dan memeluk nya.

"I'm sorry" kata ku pelan tetapi masih bisa di dengar oleh Mrs Tasha.

"Jangan meminta maaf terus, karena itu akan memperburuk keadaan" timpal Mrs Tasha melepas pelukan nya. Aku hanya tersenyum simpul mendengar nya.

°°°

Di sekolah..

Aku sedang duduk sendirian di kursi taman. Angin yang menerpaku, sangat sejuk sekali. Seseorang menghampiri ku dan duduk di sebelah ku. Tom.

"Gimana keadaan Thomas?" Tanya nya memulai percakapan.

"Dokter bilang udah membaik" jawab ku sembari menatap burung yang ada di atas pohon.

"Lo di cariin Finn tadi" ucap Tom. Aku langsung menoleh ke arah nya.

"Beneran?" Tanya ku. Tom mengangguk kecil.

"Dia di kantin sama Jaeden" lanjut Tom. Aku segera bangun dari duduk ku dan segera menghampiri Finn. Aku izin terlebih dahulu kepada Tom untuk menghampiri Finn.

Saat aku memasuki kantin, aku melihat Finn, Jaeden, Millie, Sadie dan Millie. Sadie melambaikan tangan nya memberi sinyal bahwa mereka ada di sana. Aku pun segera menghampiri mereka.

Belum sampai di meja mereka, aku tersandung kaki seseorang, kepala ku mengenai lantai. Rasa nya pusing sekali. Saat ku lihat orang nya, Teresa.

Saat aku mencoba bangun, aku terhuyung dan Dylan mencoba membantu ku. Seluruh penghuni kantin yang tadi nya sibuk dengan aktivitas mereka masing-masing, sekarang melihat ku yang di papah oleh Dylan. Aku berusaha tidak melihat Teresa.

"Hidung lo mimisan" ucap Dylan pada saat aku sampai di meja Finn. Aku memegang hidung ku dan ternyata benar. Semua orang di kantin membicarakan perihal tadi.

"Teresa udah keterlaluan banget"

"Liat aja, dia nyelekain orang sampe mimisan"

"Jangan-jangan dia bukan manusia"

"Untung aja gue gak sekelas sama Teresa"

"Kira-kira Anne bakal balas dendam gak ya?"

"Kasian Anne, baru aja pindah udah di ganggu mulu"

Itu pembicaraan mereka yang samar-samar aku dengar. Aku mencoba tidak menghiraukan mereka dan mencoba fokus dengan makanan yang sudah Finn pesan.

"Anne" panggil Jaeden dan memberikan tisu. Aku pun mengambil nya.

"Jangan natap gue seperti itu" ucap ku lantaran mereka— Finn, Jaeden, Sadie, Millie terus menatap ku dengan tatapan 'kasihan'.

"Gimana keadaan Thomas?" Tanya Sadie mencairkan suasana.

"Kata dokter udah lumayan membaik" jawab ku yang mengambil satu biji kentang goreng di atas meja. Sadie hanya ber-oh ria.

𝐇𝐀𝐏𝐏𝐈𝐄𝐑 :: thomas sangster [✓]Where stories live. Discover now