「 28 」

194 32 9
                                    

Thomas menutup pintu cafe dan kita berdua pun berjalan pulang.

"Tommy," panggil ku yang menghentikan langkah kami berdua. Thomas menoleh ke arah ku memberikan tatapan 'apa'.

"Beli es krim yu" jawab ku. Mata Thomas membulat seketika.

"Beli apa?" Tanya nya sekali lagi, memastikan dia hanya salah dengar. Aku mengernyit bingung.

"Es krim" jawabku pelan. Thomas tertawa hambar.

"Sekarang lagi musim dingin loh. Beneran mau beli es krim?" tanya Thomas yang memastikan sekali lagi. Aku mengangguk semangat. "Tapi kan sekarang lagi dingin banget. Kalo sakit gimana?" Lanjut Thomas.

Aku menghela napas. "Iya tau udara nya lagi dingin. Tapi kan pengen beli es krim" jawabku dengan nada sebal. "Gak bakalan sakit kok. Waktu itu juga aku pernah beli es krim saat musim dingin bareng Finn. Kalo gak percaya tanyain aja."

Thomas memutar bola mata nya. "Iya deh ayo" ucap nya pasrah. Aku tersenyum lebar mendengar jawaban Thomas tadi. Kami berdua pun berjalan ke kedai es krim yang ada di depan.

°°°

Aku tidak jadi menyuapkan es krim yang sudah berada di sendok ke dalam mulutku lantaran Thomas terus menerus menatapku.

"Apa?" tanya ku.

"Kalo kamu sakit aku gak tanggung jawab ya" jawab Thomas yang mengeluarkan handphone nya. Aku hanya mengangguk malas membalas nya.

"Abis ini mau pulang kan?" Tanya Thomas kepadaku yang masih sibuk memakan es krim.

"Iya" jawabku singkat.

"Beneran mau di habisin es krim nya?" Tanya Thomas lagi. Aku menatap nya bingung.

"Pasti dong. Kan kalo gak habis mubazir. Kamu mau?" Aku menyodorkan mangkuk kecil es krim ke arah Thomas. Tapi Thomas menggeleng pelan.

"Tapi kan kalo makan es krim pas cuaca dingin bisa flu, Anne" ucap Thomas yang masih memandangiku. Benar juga sih, mum pernah bilang waktu itu. Dan setelah itu aku flu selama seminggu. Aku membalas menatap Thomas.

"Ya jangan bilang gitu" balas ku dan melanjutkan memakan es krim. Thomas hanya menghembuskan napas nya pelan. Tak lama kemudian aku dan Thomas pulang menuju rumah.

Tanpa di sadari, saat datang di depan rumah, tiba-tiba aku bersin di depan Thomas. Aku membulatkan mataku dan akan menatap Thomas. Ternyata benar, Thomas sedari tadi menatapku dengan tatapan mengkhawatirkan.

"Debu nya banyak banget" ucap ku yang mengibaskan tangan ku ke udara. Thomas memutar bola mata nya.

"Ayo masuk ke rumah. Disini dingin banget" kata Thomas yang merapatkan jaket nya. Aku mengangguk dan membuka pintu.

"Bye, Tommy" ucap ku yang melambaikan tangan. Thomas membalasnya dan berjalan ke arah rumah nya. Aku masih belum menutup pintu sampai akhir nya Thomas pun datang ke rumah nya. Aku pun menutup pintu dan akan masuk ke dalam kamar.

"Anne, udah dari mana aja?" Suara mum mengagetkan ku saat aku akan menaiki tangga.

"Udah main" jawab ku.

"Sama siapa?" Tanya mum.

"Sama Thomas, mum" jawab ku lagi. Mum hanya mengangguk dan pergi ke ruang TV. Aku pun segera menaiki tangga dan akan memasuki kamar ku.

𝐇𝐀𝐏𝐏𝐈𝐄𝐑 :: thomas sangster [✓]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora