4. • Sebuah Perasaan •

1.7K 105 5
                                    

Nina pun menghampiri Andin....
----------------‐---------------------------------------------------

Sambil bertanya dengan jutek kepada Andin.

"Hy ndin, kamu ngapain disini si? Kok tadi aku liat kamu berduan sama Aldebaran? Kmu temen dekat Aldebaran? Atau apa sih sebenarnya?".

"Ehmm... aku disini cuman temenin Lisa kok, lagipula sama Aldebaran cuman barusan aja kenal NGGA LEBIH" balas Andin dengan penuh penekanan kata-kata yang ia keluarkan dari mulutnya.

"Gw harap, habis ini lu ngga usah kesini-kesini lagi terutama kenal sama Aldebaran" Ancam Nina kepada Andin.

"Lah kok gitu? Emang ini lapangan punya nenek moyang lu?" Ucap Andin penuh kesal.

Lisa yang sudah selesai pun datang menghampiri Andin, dia pun juga dari kejauhan sudah melihat adanya pertemuan antara Sahabatnya yaitu Andin dengan Nina.

"Itu Andin sama Nina ngapain ya? Jangan bilang si Nina mau ganggu-ganggu Andin? Apalagikan selama ini Nina ngga suka sama Andin semenjak adanya vote kecantikkan yang dibuat seseorang anak ekonomi" batin Lisa dengan mata elang yang sambil liat sahabatnya dengan Nina.

Flashback On...

Hari ini ada seorang mahasiswa jurusan ekonomi yang ingin membuat vote kecantikkan di web, tak lupa mahasiswa ini membagikan link tersebut kepada mahasiswa lainnya. Sebenarnya tak hanya jurusan ini, beberapa jurusan yang lainnya pun ikut membuatnya.

"Guys jangan lupa ya vote kecantikkan anak ekonomi, kita ngga boleh kalah sama jurusan lain yang sudah membuat vote ini juga" ucap mahasiswa ini.

Disaat semua mahasiswa fakultas ekonomi sudah mendapatkan linknya, tak lupa mereka ramai-ramai mendukung Nina.

Yups, Nina Anindita. Ia merupakan seorang mahasiswa jurusan ekonomi yang sama dengan Andin, semua fakultas pun tahu kalau Nina sangat cantik, kaya, dan bisa melakukan apapun untuk memenuhi semua keinginannya. Bahkan, semua orang sangat berharap bisa menjadi teman dekatnya. Untuk menjadi temannya Nina saja, ia sudah membuat syarat harus perfect dari seluruh tubunhnya.

"Hy Nina, kenalin gw Dina. Boleh ngga gw jadi temen lu?"

"Ehm... apa lu udh tau syarat menjadi temen gw?"

Nina pun langsung melihat dari atas sampai bawah tubun Dina.

"Perfect..." ujar batin Nina.

"Okay, gw jadikan lu teman gw" Nina berbicara kepada Dina.

"Terimakasih Nina, lu udah mau jadi temen gw" balas Dina yang sambil lompat-lompat karena kesenengan diterima menjadi teman Nina Anindita.

Disisi lain, banyak mahasiswa yang mendukung Andin Andini Karisma Putri. Bahkan, ada sebuah gerombolan wanita yang sedang asik berdiskusi untuk meengevote Andin.

"Gw bakal dukung Andin dibanding Nina, soalnya kalau dia jadi no. 1 di vote kecantikkan yang ada semua orang bisa insecure sama kecantikkan dia. Toh nih ya guys, Andin tuh baik, cantik, pintar, paket lengkap dah" ucap seorang mahasiswi pada gengnya tersebut.

"Setuju tuh gw, gw juga ngga mau ah pilih Nina... dia mah biasa aja dibanding Andin, semua orang tuh cantik ya tapi dia tuh emang sombong banget".

Ingat ya teman-teman ini hanya halu, pada kehidupan nyatanya semua wanita cantik kok. Ya walau aku juga kadang suka insecure, tapi bukankah tuhan sudah menciptakan dengan sangat spesial? Jadi kalau ada yang bilang kamu ngga cantik... hempaskan omongan dia kelangit yaa, kamu berhak untuk memprotect omongan-omongan manusia yang menjelekkan kamu, untuk menjaga psikis dan fisik kamu.❣

Aku & KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang