34. • Jangan Marah •

1.3K 119 9
                                    

Aldebaran yang sedang duduk sendiri, tiba-tiba melihat Andin sedang berbicara pada seorang cowok.

--------------------------------------------------------------

"Andin lagi ngobrol sama siapa ya? Kok kayaknya akrab banget" tanya batin Al.

Andin yang sedang asik ngobrol dengan sosok ini, sampai lupa untuk cepat-cepat membawa makananya kepada Aldebaran.

"Yaudah Nino, gw duluan ya soalnya gw harus bawa makanan ini segera" ucap Andin.

"Ok, Ndin. Eh tunggu sebentar Ndin, ada hal yang mau gw bilang kalau misalkan nanti ada acara reuni SMA. Kira-kira lu mau ikut ngga? Biar nanti gw daftarin, atau ngga gw bagi nomor lu deh nanti biar kita bahas di chat aja gimana?"

"Boleh, ini nomor gw yaa" balas Andin yang smabil menyebutkan nomor telpnya.

"Okok, yaudah gw duluan ya Ndin"

"Iya Nino, hati-hati ya" balas Andin.

Andin pun yang saat ini, sedang berjalan membawa makanan untuk dirinya dan Aldebaran. Sesampainya di meja, Andin melihat sikap Al yang aneh.

"Sayang" panggil Andin yang tahu kayaknya Al sedang marah.

"Hhm..." balas Al yang sambil mengambil makanannya.

"Kamu kenapa si? Marah karena aku bawa makannnya lama?" Tanya Andin sambil memegang salah satu tangan Al.

"Ngga, aku ngga marah" balas Al yang tetap fokus sambil makan.

"Aku yakin kamu lagi marah sama aku, aku minta maaf kalau aku bawa makanan ini lama ya"

"Udh Ndin, sekarang kamu makan ya ngga usah bahas ini lagi"

"Ngga, aku tetap mau bahas ini. Aku ngga mau kalau ada suatu masalah diantara kita, terus masalah ini masih belum diselesaikan hari ini juga"

"Yaudah nanti kita bahas, sekrang kamu makan dulu ya" ucap Al.

Andin pun mengikuti kemauan Al untuk makan terlebih dahulu, baru membahas hal ini.

Akhirnya Andin dan Al sudah selesai makan, Andin pun yang masih melihat Al diam akhirnya membuka topik pembicaraan terlebih dahulu.

"Kmu masih marah? Sayang, jawab aku jangan bikin aku bertanya-tanya. Maafin aku kalau aku bikin kamu kesal, maafiinn yaa plisss...." ucap Andin sambil memegang kedua tangan Al.

"Iya Andin, udh kamu jangan minta maaf terus.." jawab Al.

"Iya lagian kamu diam aja, pliss jangan diamin aku. Perasaan tadi kita baik-baik aja, kamu marah karena apa? Ohh, aku tahu karena tadi cowok yang ngobrol sama aku?" Tanya Andin dengan wajah serius.

"aku ngga diamin kamu ndin, hmmmm..." jawabnya.

"Al, tdi itu temen SMA ku namanya Nino. Tadi kita ngga sengaja ketemu, terus dia ngajak ngobrol + ngajak reuni SMA gitu. Al, kamu jangan cemburu, hatikukan cuman buat kamu Aldebaran Alfahri. Tidak mungkin aku berpaling ke laki-laki lain, aku dan kamu itu untuk selamanya" penjelasan Andin pada Al.

"Iya Ndin, maaf ya kalau aku marah kayak anak kecil. Aku hanya ngga suka, kalau pacarku ini didekatin sama laki-laki"

"Ngga salah ucapakan kamu? Kayaknya kamu deh yang selalu didekatin banyak perempuan, Nina aja sampai klepek-klepek sama kmu"

"Ngga tuh, buktinya cuman kamu seorang yang jadi pemenang dihatiku" ucap Al sambil mengelus tangan Andin.

"Gombal kamu, gimana kalau habis ini foto box yuk mau ngga?" Andin yang sambil memohon.

Aku & KamuWhere stories live. Discover now