6. • Ancaman •

1.6K 104 4
                                    

Setelah mereka melalui hari dari pagi dengan belajar dikelas masing-masing, tiba-tiba ada yang memanggil Andin...
-----------------‐------------------------------------------------

"Andin..." ucap seseorang...

"Oh lu, yaudah sekrang yuk kita bicara empat mata" bicara Andin dengan tegas.

"Yaudah sekrang kita kekantin" jawab perempuan tersebut.

Yups, perempuan tersebut adalah Nina Anindita.

Mereka pun pergi barengan ke kantin, sampailah mereka dikantin dan langsung duduk dipaling pojok agar pembicaraan tersebut tidak ada yang mendengarnya.

Dikantin kampus

(Gambar ini diambil dari Pinterest)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Gambar ini diambil dari Pinterest)

Nina pun memulai pembicaraan lebih terdahulu.

"Terimakasih sebelumnya karena lu mau bicara empat mata sama gw, sekarang gw akan masuk ke point yang gw pengen bilang sama lu" ujar Nina dengan harapan Andin mengiyakan permintaannya.

"Okay, sekrang point tersebut apa?" Ungkap Andin.

"Gw disini mau nanya banyak hal sama lu, kenapa lu bisa kenal sama al? Terus kemarin gw liat pas latihan basket, Al nyamperin lu... lu tuh sebenanrya siapanya Al si? Dan ada hubungan apa antara lu sama dia?" Tanya Nina

"Maaf sebelum anda berspekulasi hubungan gw dengan Aldebaran, saya camkan kembali kepada anda bahwa saya dan Aldebaran tidak memiliki hubungan serius, kami hanya teman biasa yang baru kenal beberapa hari. Untuk kamu, kalau memang kamu mau bersama Aldebaran silahkan saja karena pada dasarnya saya ini bukan siapa-siapanya...."

"Baik, kalau gitu gw pengen setelah ini lu jauh dari dia walau lu baru kenal beberapa hari sama dia".

Dibalik semua perkataan Andin, sebenanrya Andin sangat nyesek. Bukan dia tidak mau jauh atau kenal lebih dalam dari Aldebaran, tapi dia bingung kenapa ada orang yang seperti Nina. Andin pun yang kesal langsung coba berdiri untuk meninggalkan meja kantin.

"Sudah selesaikan pembicaraan kita, saya harap kamu jangan ganggu hidup saya kembali. Permisi" ucap Andin tegas sambil pergi...

Lorong Kampus

● Lorong Kampus

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Aku & KamuWhere stories live. Discover now