Gosip Tentang Garta dan Jagad

981 171 40
                                    

Aku baru baca chapter kemarin yang aku tulis dan ada beberapa kesalahan yaitu seharusnya Ari dan Garta kelas 12 bukan 11, karena kepikiran sama nilai ulangan aku malah salah ketik. Maaf banget karena salah tulis:(

***

Sepertinya sedikit lagi gelar sadboy berada di akhir nama seorang Arimatheo.
─Jerry

Gosip Tentang Garta dan Jagad

***


Ari dan Darwin sudah pulang dari rumah Garta cintaku, manisku. Sekarang Ari di kamar sedangkan Darwin sudah pulang sejam yang lalu setelah numpang buang air di rumah Ari. Anak itu mendapat pesan dari mama kalau kedua orang tuanya tersebut menginap di rumah sepupunya. Dengan inisiatif tinggi, Ari akhirnya mengajak Jerry untuk main ke rumahnya, tentu dengan senang hati Jerry menyetujui ajakan kawannya itu.

Kapan lagi kan mereka berdua menghabiskan waktu dengan saling curhat sekaligus bermain game online yang lagi trend akhir-akhir ini. Sudah sejak lama Jerry sudah tidak main di rumah Ari, kira-kira semenjak kakak laki-laki Ari meninggal. Mengingat itu Jerry merasa sedih.

Ngomong-ngomong soal ajakan itu, Ari juga mengajak Aldo untuk ke rumah, menemani dirinya dan Jerry. Dan sekarang ketiga anak adam itu sudah duduk melingkar di ruang keluarga dengan minuman masing-masing. Ari dengan kopi hitam, Jerry dengan susu coklat, serta Aldo dengan coca cola.

"Muka lo kusut banget, sial! kenapa?" Tanya Aldo sambil sesekali meminum minuman kaleng miliknya.

"Nggak apa-apa gue" Jawab Ari, dia meregangkan otot-ototnya lalu menyandarkan punggungnya di kursi sofa.

"Gimana kabar gebetan?" Pertanyaan Aldo membuat Ari dan Jerry saling tatap dan di balas dengan cengiran khas Ari. "Aman-aman aja, makin deket malah"

Ari membayangkan kejadian sore tadi, saat Garta duduk di sebelah sambil membersihkan luka di tangan akibat tidak sengaja tergores paku di bawa meja tempat mereka sembunyi tadi.

"Udah nggak marahan?" Kali ini Jerry, jawaban dari Ari adalah gelengan.

"Mana bisa gue marah sama dia, nggak bisa. Garta cintaku, manisku nggak bisa membuat Ari marah ke dia, aduh nggak mungkin!" Jerry menatap geli Ari sedangkan Aldo hanya tersenyum tipis.

"Kalau dia nyakitin lo, ke gue aja" Ari menaikan sebelah alisnya lalu mendecih.

"Ogah gue ke lo, yang ada gue di gampar Garta cintaku, manisku. Lo kan biang kerok" Mendengar ucapan Ari, Aldo malah ketawa keras hingga pipi tembemnya naik ke atas dan mata rubahnya menyipit.

"Dih, jahat amat bilang gue gitu"

"Kan emang bener, Do. Garta emang keliatan nggak peduli ama si kunyuk ini tapi sebenarnya dia sayang dan takut kehilangan, harusnya lo paham" Sambung Jerry dengan dengusan di akhir kalimat.

"Lah, kalau dia sayang harusnya waktu Ari nembak dia tuh anak terima bukan nolak pakai umpatan lagi" Aldo merotasi matanya. "Ya, dia tolak lah, tolol. Secara si bego nembak masih kelas satu smp"

"Ya udah, serah gue dong mau ajak Ari main"

"Mikir tolol, lo ajak Ari ke sana sama aja buat Ari mati muda"

"Biasa aja dong, njing. Lo ada dendam apa sama gue?" Aldo masih bisa mengontrol emosinya, sudah dari lama Jerry seakan menyatakan perang dengan Aldo.

"Gue gak ada dendam ama lo, hanya aja emosi gue tiap liat lo niat banget misahin Ari sama Garta"

"Woy! udah napa, kok lo pada tengkar sih njing?!"

Arimatheo ||sungjakeWhere stories live. Discover now