Pasar Malam

844 145 10
                                    

It's serious, I'm jealous of the wind that passes by you
Even the moonlight on your cheeks irritates me
I'll be closer to you than them
Closer

DIVE INTO YOU

Pasar Malam

***


Harusnya malam ini Garta sedang berleha-leha di kamar tapi karena pukul setengah tujuh malam seorang Ari datang menjemputnya dan mengajaknya untuk jalan-jalan ke pasar malam yang di buka dekat komplek katanya sekalian pendekatan. Mana mau Garta di ajak jalan sama Ari tapi karena paksaan sang bunda serta godaan dari ayah maka Garta dengan setengah hati menuruti kemauan Ari.

Sekarang mereka berada di pasar malam, Ari mengajak Garta naik bianglala, karena tidak ingin menyia-nyiakan waktu mengerjai Ari maka Garta menyetujuinya. Niat awal ingin mengganggu Ari hilang sekejap karena dirinya menikmati waktu semalam dengan Ari. Mereka bahkan membeli jajanan pinggir jalan, lalu membeli cotton candy serta membeli ice cream coklat.

"Kemana lagi?" Tanya Ari masih setia menggenggam tangan Garta, katanya takut Garta hilang.

"Em, gue pengen makan mie ayam" Ujar Garta. Ari mengangguk, lalu mencari gerobak mie ayam di sekitar pasar malam.

"Noh, di ujung lapangan ada tempat nongkrong para pedagang kaki lima, ke sana aja" Dengan cepat keduanya berjalan.

Sejak masuk ke dalam pasar malam, Ari tidak melepas barang sekalipun genggaman tangannya pada Garta. Seakan takut kehilangan. Mereka tiba di gerobak mie ayam, Ari memesan mie ayam sedangkan Garta memilih duduk di salah satu bangku dekat gerobak.

"Sini, Ri! duduk disini" Ajak Garta. Ari menuruti itu. Keduanya kembali saling bercerita, menghabiskan waktu dengan Garta yang mengomel Ari karena terus mengganggunya.

"Ta, kalau gue kuliah di luar kota gimana?" Pertanyaan Ari membuat Garta menoleh ke arahnya. "Mau kuliah kemana?"

"Ya, belum tau. Tapi, jawab dulu. Kalau gue keluar kota buat kuliah gimana?"

"Ya, bagus. Gue nggak di ganggu sama lo lagi" Jawab Garta acuh.

"Segitunya lo gak mau di ganggu sama gue?"

"Hm" Dehamnya. Anak itu kembali diam lalu menghela nafas. "Jangan pergi, Ri"

"Hah, lo ngomong apa?" Tanya Ari, anak itu tidak mendengar ucapan Garta. "Ck, apa sih?! gue nggak ngomong apa-apa"

"Ngegas mulu lo, kalau gue pergi lo ngegas kemana? bulan depan udah mulai bimbel, jarang ketemu pasti kita"

"Terus gue harus peduli? udah sih, pergi tinggal pergi aja" Sarkas Garta. Anak itu kembali diam sambil menunggu mie ayamnya terjadi. Ari tetap tersenyum walau sedikit merasa sakit hati ─ah, bukan sedikit tapi sangat.

"Nggak apa-apa, Garta cintaku, manisku. Nanti juga kamu larang aku pergi" Senyum manis di pamerkannya tapi Garta mengacuhkannya.

Hingga mie ayam datang, mereka menyantap dengan hikmat walau sesekali Ari akan bercerita nyeleneh lalu berbicara hal yang ngawur bagi Garta.

Arimatheo ||sungjakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang