Berangkat Bersama

824 132 17
                                    

Banyak hal yang indah di dunia tapi kamu yang terindah, satu-satunya yang sempurna untukku.



Berangkat Bersama




***

Ari sudah pulang ke rumah dengan membawa batagor serta satu renteng kopi kapal api untuk bapak, kalau mama Ari membeli cake dua kotak serta sayur bayam kesukaan mama. Entah anak itu mendapat ide darimana dia lebih memilih membeli itu semua, mumpung uang yang selama ini dia tabung lumayan banyak untuk sekedar membelikan semua itu pada kedua orang tuanya.

Bapak sampai kaget, tumben Ari membelikan bapak kopi, satu renteng lagi padahal dia melarang keras bapak minum kopi, dasar labil!

"Loh, kamu ngapain beli ginian, nak?" Tanya mama bingung. Ari hanya senyum saja. "Ari mau rayain hari bahagia ini"

"Emang apa? kamu jadian sama dia?" Sambung bapak.

Ari mengulum bibirnya sambil menahan senyum lalu mengangguk membuat bapak membulatkan mata dan tersenyum. Bapak berdiri lalu menepuk pundak anaknya itu kemudian berlalu membawa satu renteng kopi ke dapur, ingin membuat kopi.

"Kamu sama siapa?" Tanya mama, sedari tadi mama hanya menatap bingung kedua pria yang menjadi kehidupannya. "Sama GARTA DONG MAMAAAA" Pekik Ari.

"Loh, beneran? kamu nggak di tolak kan?" Ari menggeleng kuat.

"Selamat ya, anak mama udah ada pacar dong, haha" Tawa mama, dia memeluk Ari balik. Anak itu terlalu bahagia sampai sulit mendeskripsikan perasaannya.

Malam itu Ari menceritakan pada bapak dan mama, bagaimana cara Ari mengungkapkan perasaannya pada Garta dan tawa mama serta ejekan bapak terdengar. Kata bapak, cara Ari mengungkapkan perasaannya sangat aneh dan mama bilang dulu bapak menyatakan perasaannya sama saja seperti cara Ari.

Ari terbangun dari tidurnya, kali ini lebih pagi dari biasanya. Bapak sedang nonton, Ari baru saja mengeceknya. Anak itu tidak ikut nonton bola tapi malah menelepon Garta cintaku, manisku. Ayolah, mereka sudah resmi berpacaran jelaslah Ari ingin menabur kemesraan dan mamerkannya pada kawan-kawannya nanti.

Ari tidak sebaik itu untuk membuat Darwin yang jomblo tidak iri, Ari lebih memilih membuat Darwin iri dan menginginkan punya kekasih juga. Dasar setan memang Ari.

Panggilan masuk dan Garta menerima panggilannya. Tentu saja membuat hati Ari berbunga-bunga.

"Halo, Garta cintaku, manisku" Ari tersenyum lebar mendengar gumaman di ujung sana.

"Kenapa? masih ngantuk nih"

"Loh, kirain udah bangun" Ari mendengar dengusan di sana, dia terkekeh pelan.

"Garta cintaku, manisku nanti kita jalan-jalan yuk"

"Boleh aja sih"

"Oke, deh! habis pulang sekolah"

"Iya, habis pulang sekolah. Kenapa tumben bangunnya pagi banget?"

Arimatheo ||sungjakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang