Gula-Gula

634 105 15
                                    

Manis bukan?
Sesingkat itu memang.


Gula-Gula



Lupakan kejadian kurang ajar yang di lakukan Ari kemarin, sekarang sepasang kekasih itu berada di kelas menunggu guru mata pelajaran selanjutnya muncul. Waktu sudah menunjukkan pukul 11.30, jam pelajaran terakhir akan segera dimulai tapi Ari berharap bisa segera berakhir karena dia ingin pulang ke rumah walau tadi ia sempat cekcok sama Garta karena kekasihnya itu memintanya untuk singgah ke toko depan sekolah sebentar saja karena dia ingin membeli jajanan tapi karena Ari itu keras kepala dia melarang Garta membeli jajanan katanya takut Garta sakit.

Alasan saja, karena dia tidak ingin Garta bertemu dengan penjaga kasir yang di gadang-gadang menyukai pacar manisnya. Jelaslah, Ari cemburu.

Ah, jangan lupakan Jerry dan Jagad juga yang suka sekali mengganggu Ari dan Garta ketika memilih menghabiskan waktu bersama di kantin dengan duduk di pojokan. Kalau kata Jerry "Ari modus doang, dia milih tempat mojok biar bisa grepe-grepe Garta"

Kurang ajar sekali, Ari akui dia memang sekarang sedikit ─ bukan sedikit melainkan sangat mesum, bagaimana ya? Garta terlalu imut dan membuat ingin menerkam si manis walau tetap saja sisi galak Garta masih ada hanya saja saat Garta marah malah terlihat seperti anak kucing yang kelaparan, gemas!

Lupakan ini semua, mari kembali kepada kenyataan. Karena ibu Ningsih sudah masuk maka pelajaran mulai berjalan. Suasana kelas senyap hanya ada suara spidol yang saling bersentuhan dengan papan tulis dan hembusan angin yang masuk lewat jendela.

Ari sedikit melirik ke arah bangku depan bagian tengah, dua meja dari tempatnya. Garta di sana bersama teman sebangkunya, dia sedikit menghela nafas, sepertinya dia terlalu berlebihan jadi dia memutuskan untuk menyuruh Jerry memanggil Garta.

"Jer, panggil Garta dong" Jerry mengangguk saja, dia berdiri lalu menepuk pundak Garta membuat Garta menoleh padanya dengan kerutan di dahi.

"Apa?" Tidak di jawab secara lisan, hanya gerakan dagu Jerry yang menunjuk ke arah Ari.

Garta membalik tubuhnya ke belakang, menatap Ari yang sedang mengangkat buku yang di putar menjadi persegi panjang dengan tulisan super besar dan tebal disana 'MAAF, SEBENTAR AKU TEMANI KAMU KE TOKO DI DEPAN SEKOLAH, JANGAN MARAH PADAKU. AKU SAYANG KAMU'

Tidak lupa memamerkan cengiran khasnya yang mau tidak mau membuat Garta tidak bisa marah padanya. Garta mendengus geli lalu menyipitkan matanya kemudian tersenyum.

Beberapa menit keduanya saling pandang lalu Garta kembali menghadap papan tulis membuat Ari senyum sendiri karena Garta tidak marah padanya lagi. Waktu berjalan hingga kegiatan belajar mengajar di sekolah berakhir.

Kedua makhluk yang berstatus sepasang kekasih itu jalan bersama melewati koridor dengan Jerry dan Jagad di depan mereka. Tidak ada yang ambil pusing soal mereka karena dari awal lebih baik Ari dan Garta berbaikan walau ada yang tidak menyangka mereka itu sudah menjadi pasangan baru.

Mereka berdua tiba di toko kecil depan sekolah. Menyebrang bersama dan saling bergandeng tangan, terlalu manis.

"Kamu mau beli apa?" Tanya Ari, dia masih setia menggenggam tangan Garta yang terlihat mungil di tangan dia.

Arimatheo ||sungjakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang