82. Sungchan & Shotaro

17.1K 3.4K 867
                                    

Happy Reading Sijeuni ~

Sesampainya Nara di gedung olahraga ia langsung masuk ke dalam. Mencari tempat duduk di barisan para wali murid SMP yang sedang menonton anak mereka.

Suasana cukup ramai. Ia pun mengedarkan pandangan mencari sosok adik bungsu nya diantara pemain sepak bola remaja itu.

Laki-laki dengan nomor punggung 23 itu tidak menyadari kehadirannya. Ia terus berlari mengejar bola kesana kemari bersama rekan satu tim nya.

Nara tersenyum dalam diam. Sudah cukup lama ia tidak melihat adik bungsu nya itu bermain bola seperti ini.

"Mulai hari ini dia yang akan jadi mama baru kamu dan ank kecil itu akan menjadi adik kamu." ucap Papa seraya menunjuk seorang wanita dan juga anak laki-laki yang berusia 5 tahun.


"Nara nggk mau punya mama baru, Nara nggk mau punya adik."

"Ini keputusan Papa dan kamu harus nurut, jadi kamu harus jadi kakak yang baik untuk dia, paham?"

Nara menggeleng, "Nara nggk mau!"

Ia pun melangkahkan kakinya pergi ke kamarnya.

Beberapa hari kemudian.

"Kenapa nilai kamu bisa turun? Pasti semalam kamu nggk belajar kan?"  tanya Papa kepada Nara saat Papa melihat hasil ujian Nara yang kurang sempurna.

"Nara belajar kok"

"Tapi kenapa bisa turun?"

"Cuma turun 10 poin, lagipula nilai 90 udah paling tinggi dikelas. Papa mau aku dapat nilai berapa lagi?" tanya Nara

"Besok, kamu harus dapat nilai 100. Papa nggk mau tau atau kamu nggk dapat jatah makan seharian." ucap Papa lalu pergi keluar dari kamar Nara.

Nara menundukkan kepalanya, dan menangis dalam diam.

"Nuna?"

Mendengar itu, Nara menoleh dan melihat anak laki-laki yang beberapa hari yang lalu dibawa oleh Papa nya pulang ke rumah.

"Mau ngapain?"

Anak itu masuk dan memberikan satu bungkus roti dan juga satu susu kotak berukuran sedang kepada Nara.

"Nuna belum makan siang, jadi harus makan."

"Aku nggk lapar"

"Nanti Nuna sakit kalau sampai telat makan"

Nara diam. Sebenarnya ia sudah biasa telat makan, bahkan di laci meja belajarnya sudah tersedia satu kotak obat maag yang selalu iamakan setiap harinya.

"Nuna makan ya? Walaupun cuma roti yang penting Nuna ada makan. Nanti kalau Nuna suka, aku ambil kan lagi."

Nara pun menerima roti tersebut dan tersenyum tipis kepada anak itu.

"Makasih."

"Sama-sama, Nuna"

"Siapa nama kamu?" tanya Nara

MANAGER KESAYANGAN | NCT 127,NCT DREAM & WAYVWhere stories live. Discover now