Part 63

1.3K 166 4
                                    

Seminggu setelah meninggalkan Dressrosa, saat ini kami berada di wilayah laut yang berkabut.

"Kabutnya tebal sekali, aku tak bisa melihat apa-apa." Ucap Bartolomeo dengan wajah yang pucat lalu ia jatuh berlutut seperti krunya.

Semua anggota Bajak Laut Barto Club saat ini sedang mengalami mabuk laut.

"Kalian mabuk terus. Apakah kalian benar-benar bajak laut?!" Ucap Zoro.

"Permen karet, permen karet..." Ucap Bartolomeo.

"Permen karet?" Ucap Franky.

Bartolomeo lalu memakan permen karet miliknya.

"Nenek bilang, mengunyah permen karet akan menghilangkan rasa mabuk." Ucap Bartolomeo.

"Jadi itu sebabnya di kapal ini banyak tertempel permen karet?" Ucap Usopp.

Luffy tertawa mendengar itu.

"Lucu sekali." Ucap Luffy.

"Bos, aku melihat sesuatu dari arah jam 2."

"Apa itu?!" Ucap Bartolomeo.

"Kabutnya tebal sekali jadi aku tak tau apakah itu gunung atau monster."

"Bagaimana mungkin kau tak bisa membedakan antara monster dan gunung?" Ucap Bartolomeo.

"Tapi, sepertinya barusan dia bergerak."

"Kau pasti mabuk." Ucap Bartolomeo.

"Jika yang kau lihat itu gunung yang bisa bergerak, ayo kesana!" Ucap Luffy.

"Jangan bodoh! Yang jelas saat ini kita harus segera keluar dari kabut tebal ini! Kalau tidak, kita akan menabrak karang dan terbalik!" Ucap Usopp.

"Tunggu, God!" Ucap Law.

"Kau memanggilku 'God'? Makasih, loh! Aku memang laki-laki seharga 200 juta dan aku bangga!" Ucap Usopp yang senang karena dipanggil seperti itu.

"Sekarang Admiral Angkatan Laut juga pasti akan memburumu!" Ucap Law yang membuat Usopp seketika tersadar akan bahaya yang menantinya.

Law sendiri mengeluarkan Vivre Card nya yang mengarah ke depan kami.

"Lihat! Vivre Card ini mengarah kesana!" Ucap Law.

"Ah, benar. Temanmu pasti ada disana." Ucap Luffy saat melihat Vivre Card itu juga.

Wajah Usopp sendiri terlihat pucat dan ia bahkan berkeringat dingin.

"Usopp, sepertinya kau sakit. Apa kau mau permen karet juga?" Ucap Robin.

"Biarkan saja. Dia hanya baru menyadari kenyataan kalau dengan harga buronan tinggi, dia akan semakin diincar." Ucapku.

"Begitu, Usopp pasti belum siap." Ucap Robin.

"Begitulah." Ucapku.

"Kudengar, Pulau Zou menghalangi para pendatang dengan kabut yang tebal dan arusnya pun berlawanan." Ucap Law.

"Terpaan anginnya juga kencang. Kalau begitu, lipat layarnya! Kita akan mendayung kesana!" Ucap Franky.

"Yokkai."

Anggota Bajak Laut Barto Club berusaha bersemangat tapi tak lama, mereka kembali merasa tidak enak badan karena efek mabuk laut.

"Apa-apaan jawaban kalian itu?" Ucap Franky.

Anggota Bajak Laut Barto Club kembali berusaha berteriak tapi itu tidak berlangsung lama lagi karena mereka kembali merasa mual.

Kapal pun didayung ke arah benda besar yang dikatakan salah satu anggota Bajak Laut Barto Club tadi. Dan yang kami lihat saat sudah disana adalah seekor gajah berukuran sangat besar.

One Piece World 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang