Part 77

1K 148 8
                                    

Dalam perjalanan menuju Pulau Whole Cake...

"Nami, ada masalah." Ucapku sambil berjalan menghampiri Nami yang sibuk melihat peta.

"Ada apa?" Ucap Nami.

"Persediaan makanan kita sudah menipis, aku khawatir kita akan kehabisan bahan makanan sebelum tiba di pulau Big Mom." Ucapku.

"Tinggal sedikit?! Bagaimana bisa?!" Ucap Nami yang terkejut.

"Kau tau sendiri, Luffy suka mengambil makanan saat malam hari." Ucapku yang membuat Nami menghela nafas.

"Astaga, kita akan dalam masalah kalau tidak ada makanan." Ucap Nami.

"Hei, kalian! Ada sebuah pulau disana!" Ucap Pedro saat melihat sebuah pulau menggunakan teropong.

"Sebuah pulau?" Ucap Chopper.

"Ah, jangan-jangan...pulau yang ada di peta?!" Ucap Nami.

"Kita harus singgah kesana, Nami." Ucapku.

"Apa boleh buat, kita sepertinya memang harus singgah sebentar disana." Ucap Nami.

"Yosh, ayo pergi ke pulau itu!" Ucap Luffy.

"Ya!" Ucap kami semua.

"Tunggu!" Ucap Pekoms yang membuat kami semua kini menatapnya. "Jangan pergi ke pulau itu."

"Kenapa?!" Ucap Luffy.

"Apa kau tau sesuatu?" Ucap Nami.

"Bajak laut tidak boleh pergi kesana. Pulau itu adalah Markas Angkatan Laut!" Ucap Pekoms.

"Markas Angkatan Laut?" Ucap Nami.

"Bagaimana sekarang?" Ucapku.

"Memang beresiko, tapi kita tetap harus pergi." Ucap Nami.

Saat hari berganti malam, Luffy, Brook, Chopper, Carrot dan Nami pun akan pergi menggunakan kapal selam hiu menuju pulau itu, sementara kapal kami berlabuh cukup jauh agar tidak terlihat.

"Tolong jaga Sunny Go!" Ucap Nami.

"Ya, serahkan saja pada kami!" Ucap Pedro yang tetap tinggal bersamaku, Pekoms dan Rosinante.

"Kalian benar-benar akan pergi?" Ucap Pekoms.

"Jangan khawatir! Kami akan mencuri makanan mereka dan segera kembali kesini." Ucap Nami.

"Berhati-hatilah, Nami." Ucapku yang diangguki Nami lalu ia pergi bersama yang lain menuju pulau itu.

'Kuharap mereka tidak menimbulkan masalah.' Pikirku tapi tak lama setelah kepergian mereka, terdengar bunyi sirine darurat dari pulau itu yang membuatku menghela nafas. 'Tidak ada gunanya berharap jika ada Luffy bersama mereka.'

"Ayo, Rosi. Sebentar lagi gerhana bulan merah." Ucapku pada Rosinante lalu beralih menatap Pedro. "Jaga kapal."

"Ya." Ucap Pedro sambil menganggukkan kepalanya sedangkan Pekoms terlihat kesal.

Aku pun masuk ke kamar perempuan yang diikuti Rosinante.

"Beraninya dia memerintah Pedro Aniki! Memangnya dia siapa?!" Ucap Pekoms.

"Hati-hatilah dalam berbicara, Pekoms. Dia itu sangat kuat, dia bahkan mengalahkan Jack dan anak buahnya saat mereka kembali ke Zou dan menyerang Zunesha." Ucap Pedro.

"Apa?! Dia yang mengalahkannya?!" Ucap Pekoms.

"Ya, dia sangat kuat." Ucap Pedro.

Sementara itu, aku dan Rosinante duduk saling berhadapan dengan posisi bersila. Saat gerhana bulan merah muncul, aku hanya membiarkan perubahan wujudku terjadi.

One Piece World 2Donde viven las historias. Descúbrelo ahora