Part 146

623 77 13
                                    

Di aula konser, pertarungan masih terus berlanjut.

"Dengar ya, pertahankan ruangannya tanuki-san meski nyawa taruhannya!" Ucap Hyogoro.

"Ya!!"

Sementara para samurai fokus bertarung, Chopper fokus membuat obat penawar.

"Hei, berapa lama lagi?" Ucap Rosinante pada Chopper.

"Sebentar lagi! Kalau antibodinya bisa dibuat dalam jumlah banyak, semuanya bisa diselamatkan! Miyagi, Tristan, bersiaplah!" Ucap Chopper.

"Baik!"

"Kalian yang terakhir!" Ucap Marco sambil menggunakan apinya pada para iblis es, membuat kesadaran mereka kembali.

Marco pun tersenyum melihat itu sedangkan Queen marah karena rencananya terus saja gagal.

"Lancang sekali! Kalian semua, hentikan Marco! Jangan biarkan dia berbuat seenaknya! Rebut antibodinya!" Ucap Queen.

"Dia menyelamatkan kita."

"Tapi, kalau kita diam saja, Queen-sama akan membunuh kita."

"Bagaimana ini?"

Anggota Bajak Laut Binatang Buas kini tengah dilema apakah harus menuruti perintah Queen atau tidak.

"Jangan ragu, dong! Patuhi perintahku!" Ucap Queen.

Mereka yang awalnya ragu pun mulai berjalan mendekati Marco.

"Bunuh saja musuh kalian!" Ucap Queen.

"Itu benar, dia adalah musuh Kaido-sama!"

"Kita harus melakukannya."

"Dia adalah musuh."

"Jangan berlama-lama, dong. Apa kalian ingin kubunuh?" Ucap Queen yang berhasil membuat mereka yang masih sedikit ragu kini yakin sepenuhnya.

"Aku takkan langsung mengincar Kaido, tapi aku mengerti posisi kalian. Jangan dendam padaku." Ucap Marco.

"Marco!" Ucap Robin.

"Kami akan segera kesana!" Ucap Brook.

Robin dan Brook yang akan membantu terhenti karena ucapan Marco.

"Jangan ikut campur! Nico Robin, Pria Tengkorak, lakukan tugas kalian! Berlarilah ke kastil!" Ucap Marco.

"Ayo pergi." Ucap Robin.

"Baiklah, kalau kau memaksa." Ucap Brook.

Robin dan Brook pun pergi ke kastil sedangkan Marco yang lengah tertusuk oleh pedang. Namun dirinya tetap baik-baik saja.

"Kau sudah siap?" Ucap Marco pada Zoro.

"Tolong, ya!" Ucap Zoro.

Marco pun berubah ke wujud Phoenix-nya dan membawa Zoro terbang.

"Marco sialan!" Ucap Queen.

"Ini ide bagus!" Ucap Zoro.

"Padahal kau akan ke tempat Yonkou Kaido, tapi kau santai sekali!" Ucap Marco.

"Apa gunanya takut pada Kaido? Kaptenku memberiku perintah, jadi aku harus menurutinya." Ucap Zoro.

"Aku juga berharap pada Mugiwara, tidak...kalian semua dari Generasi Terburuk." Ucap Marco.

Sedangkan di atap, Big Mom menciptakan api agar bisa dimakan oleh Prometheus untuk memulihkan keadaannya. Hal yang sama juga berlaku untuk Zeus yang memakan petir dari awan di langit.

"Kalian sudah selesai makan?" Ucap Big Mom.

"Ha'i, mama!" Ucap Prometheus.

"Aku siap untuk beraksi!" Ucap Zeus.

One Piece World 2Where stories live. Discover now