Part 119

837 102 5
                                    

Aku berdiri diam sambil menggendong anak kecil bernama Otoko itu. Ia sudah berhenti menangis saat ini.

Orang-orang di sekitar masih terperangah melihat apa yang baru saja terjadi.

"M-Mereka...Zorojuro pembunuh hakim dan Sangoro si koki soba!"

Zoro dan Sanji kemudian saling menatap tak suka.

"Dasar bodoh, sudah kuduga mereka takkan menahan diri!" Ucap Usopp yang juga ada disana bersama Robin, Nami, Franky, Kanjuro dan Shinobu.

"Ini gawat." Ucap Robin.

"Tapi kita tak bisa salahkan mereka!" Ucap Nami.

"Benar. Mereka tidak melakukan hal yang salah!" Ucap Franky.

Otoko kembali tertawa di dalam gendonganku dengan air mata yang masih tersisa di pelupuk matanya. Aku pun menghapuskan air mata itu dengan lembut, menyadari bahwa dirinya merasa takut tapi tertutupi oleh tawanya.

"Tenanglah, kau akan baik-baik saja." Ucapku yang membuat tawa Otoko terhenti, tergantikan dengan senyuman lebar darinya.

"Onee-chan pasti wanita yang cantik!" Ucap Otoko yang membuatku tersenyum mendengar ucapan polosnya.

"Berani-beraninya kalian menghalangi eksekusi mereka! Teman-teman dari tikus itu telah tiba! Putri dari Yasuie...bocah kurang ajar itu adalah kriminal! Dan wanita bertopeng itu juga seorang kriminal! Hei, samurai! Bunuh mereka yang menghalangi eksekusi!" Ucap Orochi.

"Baik!!"

"Hei, kenapa mereka mengarahkan senjatanya kemari?! Gawat!"

Para penduduk pun berlari menjauh dari tempat eksekusi sedangkan Orochi tertawa melihat itu.

"Larilah, bodoh! Habisi mereka!" Ucap Orochi.

Aku tetap tenang, sama sekali tidak merasa terancam. Aku lalu menggunakan Haoshoku Haki-ku dan para samurai pun kehilangan kesadaran mereka.

Aku lalu menatap Orochi yang tengah gemetar ketakutan saat merasakan aura mengintimidasi dariku. Orochi bahkan terduduk di atas tandunya saking kakinya tidak kuat menahan berat tubuhnya.

Aku tersenyum menyeringai melihat itu kemudian berjalan melewati Rosinante, Zoro dan Sanji. Menyadari Zoro dan Sanji masih menatap tak suka satu sama lain, aku pun menghela nafas.

"Jangan bertengkar sekarang. Kita tidak punya waktu untuk itu." Ucapku.

"Ha'i, Okuda-chan~" Ucap Sanji dengan lope-lope yang beterbangan di udara.

"Okuda?" Ucap Zoro yang kebingungan tapi ia kemudian paham bahwa itu nama samaranku.

"Ayo pergi." Ucapku.

Rosinante yang mengerti pun membawa mayat Yasuie di pundaknya dengan satu tangan sedangkan yang satu lagi masih memegang belatinya.

"Otoko, syukurlah dia tidak apa-apa! Apa mereka...temannya Zorojuro-san?" Ucap wanita yang mencoba menyuruh Otoko menjauh tadi, ia juga bersama dengan Brook.

"Benar. Mereka juga teman kami." Ucap Brook.

"Dia...auranya tidak biasa." Ucap wanita itu sambil menatapku.

"Yohohoho, tentu saja seperti itu. Dia orang yang luar biasa." Ucap Brook sambil ikut menatapku juga.

"Kru Topi Jerami, Roronoa Zoro dan yang satunya, Vinsmoke Sanji." Ucap Drake sambil menatap poster buronan Zoro dan Sanji.

"Jadi Mugiwara no Ichimi memang ada di Wano, ya." Ucap Hawkins lalu menatap ke arahku. "Berarti wanita bertopeng itu pasti dia, Kyūketsuki no Eri."

One Piece World 2Where stories live. Discover now