Part 131

723 87 2
                                    

Apa yang baru saja Kaido katakan tentunya membuat semua orang terkejut.

'Memindahkan Onigashima? Itu gila. Tapi bukan berarti tidak mungkin.' Pikirku.

"Nah pilihlah, para samurai Orochi! Apa kalian mau mati disini bersama tuan kalian, Orochi, atau menaklukkan dunia bersama kami. Aku tau kalau samurai itu bawahan yang setia. Mereka yang menentang kami pun akan kupuji!" Ucap Kaido lalu menginjak kepala Orochi yang sudah dirinya penggal. "Negeri Wano akan terlahir kembali! Bersama dengan rekan baru kami, kami akan membangun fondasi baru untuk dunia ini! Nah, apa keputusan kalian?"

Fukurokuju diam menatap Kaido sebelum akhirnya membuat keputusan.

"Pasukan Ninja Negeri Wano, Oniwabanshu. Berjumlah 5.000 orang akan melayani anda!" Ucap Fukurokuju.

"Sama sepertinya, Pasukan Samurai Negeri Wano yang berjumlah 5.000 orang akan melayani anda mulai sekarang!"

"Kusambut kalian!" Ucap Kaido.

Sorakan lagi-lagi terdengar yang membuatku sedikit mengernyitkan kening melihat betapa tidak setianya mereka pada tuan mereka.

"Orochi-sama. Tidak penting lagi, lah."

"Syukurlah! Aku tak mau tiba-tiba bermusuhan dan saling membunuh dengan kalian!"

"Mohon kerja samanya, ya!"

"Mereka itu mempermalukan kehormatan samurai!" Ucap Hyogoro yang marah tapi dirinya ditahan oleh salah satu anak buahnya agar tidak terjadi keributan.

"Sabarlah, Hyogoro Oyabun!"

"Kau sampai merekrut bawahan Shogun yang tak berguna itu, kau pintar juga, ya! Dengan ini, kekuatan tempur kita bertambah banyak!" Ucap Big Mom lalu tertawa puas.

"Lepaskan aku!" Ucap Nami.

"Tidak mau! Hentikan!" Ucap Carrot.

"Nami! Carrot!" Ucapku.

"Jangan lepaskan mereka!" Ucap Big Mom pada para homies-nya yang menahan Nami dan Carrot.

"Karena para bawahan Orochi sudah membuat keputusan, sekarang giliranmu, Kyūketsuki no Eri. Pilihlah, kau akan bergabung dengan bajak lautku, atau mati di tempat ini!" Ucap Kaido.

"Oi, Kaido! Dia akan bergabung dengan bajak lautku! Tidak akan kubiarkan kau mengambilnya dariku!" Ucap Big Mom.

Kaido pun melirik Big Mom sebelum kembali menatapku.

"Kita biarkan dia memilih." Ucap Kaido tanpa melepaskan tatapannya dariku. "Kau ingin bergabung denganku, Linlin, atau mati di tempat ini, Kyūketsuki no Eri. Sekarang, pilihlah!"

"Ayo bergabung denganku! Aku akan memperlakukanmu dengan baik. Katakuri juga pasti akan menjaga dan melindungimu." Ucap Big Mom sambil tersenyum, berusaha membujukku.

Aku hanya diam dengan kepala tertunduk.

"Kalian akan menghancurkan Negeri Wano, kan?" Ucapku lalu mengangkat kepalaku dan menatap tajam Kaido. "Nyawa orang-orang tak bersalah saat ini sedang dipertaruhkan. Mana mungkin aku mau bergabung denganmu!"

Kaido mengerutkan keningnya mendengar itu.

"Akan kutanya sekali lagi! Apa kau benar-benar akan melawan kami? Musuhmu bukan hanya aku, tapi juga Linlin." Ucap Kaido.

Aku mendaratkan dirinya di lantai lalu menyimpan sayapku kembali. Aku dengan cepat mengeluarkan pistolku, melapisinya dengan Haki lalu menembakkannya ke arah Kaido. Peluru pun menggores pipinya hingga berdarah.

"Inilah jawabanku." Ucapku dengan nada tegas.

"Kau hanya membuat pilihan bodoh." Ucap Kaido.

"Daripada menjadi penghalang, sepertinya tidak ada pilihan lain selain membunuhmu." Ucap Big Mom.

One Piece World 2Onde histórias criam vida. Descubra agora