The Sea Foam

844 101 9
                                    

Pagi itu, Jaehyuk yang jenuh dengan tugas - tugas kuliahnya yang tak pernah habis itupun memutuskan untuk berjalan - jalan pagi di pantai. Jaehyuk memutuskan untuk kuliah di luar Seol, lagipula sedari awal Jaehyuk memang lolos seleksi di Gangneung Yeongdong University, dan Jaehyuk tak mempermasalahkan dimana dia akan berkuliah.

Dini hari, Jaehyuk membawa mobil mira daihatsu bekas yang diberikan oleh kakeknya ke pantai. Matahari bahkan belum terbit, Jaehyuk yang tak dapat tidur selama beberapa hari karena tugas kuliahnya yang tak pernah ada habisnya itu, memilih untuk mengistirahatkan dirinya menuju pantai Gyeongpo. Jaehyuk bisa memilih untuk tidur saja di rumah kecil yang dia sewa selama dia akan kuliah, namun sudah berhari - hari Jaehyuk mengurung diri di dalam sana. Jaehyuk merasa perlu mendapatkan udara segar setelah lama duduk hingga bokongnya kebas dan meminum banyak pil caffeine selama berhari - hari, Jaehyuk pun mengesampingkan tugas - tugas itu sebelum otaknya menjadi gila.

Jaehyuk berjalan menyusuri pantai dengan bertelanjang kaki, membiarkan telapak dan jemari kakinya merasakan lembutnya pasir pantai disana. Sekitarnya tampak kebiruan dengan sedikit cahaya matahari yang mulai mengintip. Buih ombak terus menari - nari di sepanjang pesisir pantai, membasahi apapun yang dia kenai, termasuk kedua kaki Jaehyuk. Dengan wajah yang terlihat jelas sangat lelah, Jaehyuk mengedarkan pandangannya ke segalah arah, memperhatikan pemandangan laut dan menghirup dinginnya udara dalam - dalam.

Matahari mulai terbit setelah cukup lama Jaehyuk berada di sana. Cahaya kuning hangat nan temaram itu mulai menyilaukan matanya, membuat birunya laut itu memantulkan cahaya sang surya layaknya cermin. Jaehyuk terus berjalan sembari menikmati hangatnya matahari, hingga dari jauh, pandangannya menemui suatu objek yang terdampar beberapa meter di depannya.

Jaehyuk terus berjalan sembari memicingkan matanya, berusaha mengenali objek itu. Beberapa keping kerang, rumput laut berwarna hijau tua dan merah kecokelatan menutupi objek itu hingga sulit untuk dikenali. Jaehyuk pun berjalan lebih cepat, matanya terbuka lebar ketika Jaehyuk melihat sisi belakang tubuh manusia dengan jelas. Jaehyuk pun berlari menghampiri, berlutut dan menyingkirkan semua benda laut yang menempel pada tubuh orang itu.

"Hey! Apa kau baik - baik saja? Hey! Bangun!" Seru Jaehyuk.

Jaehyuk terus mengguncangkan tubuh kurus yang terdampar itu, menepuk - nepuk pipi orang itu dan sesekali menekan dadanya, berusaha mengeluarkan air dari dalam paru - parunya. Orang itu hanya bergeming, Jaehyuk terus menekan dada orang yang telanjang itu sembari memperhatikan wajahnya, berharap ada suatu reaksi, namun nihil.

Jaehyuk mengedarkan pandangannya, berharap ada nelayan atau siapapun itu yang berada di pantai dan bisa membantunya. Namun tak ada orang lain selain Jaehyuk dan pria itu.

"hhhh..."

Jaehyuk menoleh terkejut, orang itu bernafas. Dadanya naik turun dengan sangat pelan, seolah pria itu tak pernah tenggelam, malahan tampak seperti orang yang terganggu tidur lelapnya. Tanpa pikir panjang, Jaehyuk melepas jaketnya dan memakaikannya pada orang itu, menggendongnya dan membawanya ke rumah sakit terdekat dengan mobilnya. Jaehyuk memposisikan pria itu di kursi belakang dengan posisi tertidur. Selama dalam perjalanan, Jaehyuk sesekali menoleh ke belakang, menatap tubuh yang tak bergerak sedikitpun itu selain dadanya yang menandakan orang itu masih bernafas. Jaehyuk pun meninggalkan pantai dan dengan kecepatan yang masih aman, membawa pria berambut putih itu pergi.

----------

"Apa kau tahu siapa dia?"

"Maaf, Aku tidak tahu. Aku hanya menemukannya terdampar di pesisir pantai, tidak lebih."

Jaehyuk tengah ditanyai akan identitas pria itu oleh seorang perawat, tentunya Jaehyuk menjawab dengan jujur. Perawat itu pun menyampaikan jika Jaehyuk harus menjadi walinya selama identitas pria itu tidak ditemukan, maka mau tak mau Jaehyuk terpaksa menerimanya.

JUST A RANDOM STORY ; [Jaesahi]Where stories live. Discover now