The Baddie pt. 3 🔞

1.8K 80 2
                                    

Safety line has been put, please take your own responsibility for reading the NC part. :') 🌚

Asahi duduk di kursi tunggu yang tersedia di koridor, sementara tangannya meremat sobekan kertas dari buku gambarnya yang dipungut oleh Keita sebelumnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Asahi duduk di kursi tunggu yang tersedia di koridor, sementara tangannya meremat sobekan kertas dari buku gambarnya yang dipungut oleh Keita sebelumnya. Hirai sensei-- atau Momo, dia duduk di samping Asahi menemaninya.

"Perkara senior - senior itu, aku sudah melaporkannya, sekolah akan segera menindak lanjut masalah ini." ucap guru itu, "Mungkin nanti kau akan dimintai kesaksian."

Namun Asahi tidak sedang memikirkan itu, ia memikirkan Jaehyuk. Mengapa lelaki itu melindungi Asahi sampai segitunya meskipun Asahi sendiri bersikap acuh padanya. Asahi juga memikirkan bagaimana kondisi tangan Jaehyuk, membuatnya semakin resah dan meremat kertas di tangannya hingga lebih kusut lagi.

Salah seorang dokter yang menangani Jaehyuk pun keluar menghampiri Momo, "Walinya Yoon Jaehyuk?" Momo mengangguk, dokter itupun berucap, "Tulang di sekitar pergelangan tangan kirinya mengalami sedikit keretakan, tapi tidak begitu parah hingga perlu melakukan operasi, kami perlu memasang gips di tangan kirinya."

Asahi membeku di tempat, tulang tangan kiri Jaehyuk patah, dan itu karena menahannya. Asahi tak mendengar apapun lagi setelahnya, isi kepalanya mendadak menjadi sangat kosong.

'Kenapa--'







Asahi memasuki kamar inap Jaehyuk, lelaki itu masih terpejam. Asahi bertanya - tanya berapa lama lelaki itu akan tertidur, melihatnya terpejam dengan lama membuat Asahi merasa semakin bersalah. Asahi perlahan mendekat dan memperhatikan kening Jaehyuk yang sebelumnya terluka. Bagian itu sudah diobati, namun perban di kening itu masih menunjukkan sedikit darah dari luka itu.

Asahi meremat tangan kirinya, dadanya terasa sesak, ia semakin kebingungan akan semua situasi yang ia alami. Asahi merasa dirinya akan meledak.

Tiba - tiba mata yang terpejam itu bergerak dan perlahan terbuka, mengerjap beberapa kali dan menatap langit - langit. Asahi masih diam di tempatnya, meskipun Jaehyuk kini menoleh padanya tanpa mengatakan apapun, mata monolid itu meneliti Asahi dari atas hingga bawah.

"Ada apa dengan kakimu?" tanyanya.

Asahi menunduk, melihat kaki kirinya yang diperban karena terkilir, ia merapatkan bibirnya dan meremas ujung serajamnya. 'Bisa - bisanya malah menanyaiku disaat dia sendiri masih ada di kasur rumah sakit...'

"Hanya terkilir." ucap Asahi, ia mendongak dan menatap Jaehyuk. "Tanganmu..."

Jaehyuk menoleh ke arah tangannya yang kini dipasang sebuah gips, lalu kembali menoleh menatap Asahi.

Asahi merasa ragu untuk mengatakannya, namun pada akhirnya ia menjelaskan kondisi tangannya pada Jaehyuk. "Tulang sekitar pergelanganmu... sedikit retak." ucapnya, "Maafkan aku."

Jaehyuk tak merespon, ia hanya berkedip dan berusaha bangun dengan memakai tangan kanannya sebagai pengangga tubuh, ia duduk di kasur dan menatap Asahi.

JUST A RANDOM STORY ; [Jaesahi]Where stories live. Discover now