THE MENTALIST #SPECIAL (AU)

395 43 1
                                    

untuk #SPECIAL lebih ke arah perkembangan cinta setiap karakternya, based to the real episode of The Mentalist series with a lil bit of modification by me :D


for now, focus #ASAHI's love life






Semenjak insiden Asahi hampir tertembak oleh sherif gadungan pengikut diamond hunter, Asahi setiap harinya dipanggil ke ruang konsultasi. Dengan wajah sedikit tidak senang, Asahi melangkah masuk ke ruangan itu karena sudah terlambat selama hampir 48 menit dari janji pertemuannya.

"Kau tahu, janji pertemuan kita tinggal delapan menit lagi, aku juga punya jadwal untuk bertemu dengan klien lain." Seru Donghee yang tengah duduk di meja kerjanya, menatap datar ke arah Asahi.

Asahi hanya berusaha tersenyum meski tampak kikuk, "Aku punya kasus, kau tahu." Jawabnya lalu menunjuk ke mesin kopi di ruangan itu, "Bolehkah?"

Donghee pun memiringkan kepalanya ke arah mesin kopi sebagai izin, membiarkan Asahi mengambil kopinya sendiri dan duduk.

"Aku sungguh tak butuh konsultasi ini, aku benar - benar baik - baik saja." Bela Asahi, meski dalam hatinya kini dia sedang kesal perkara dialihkannya kasus diamond hunter oleh Jihoon, kepala SBI kepada Mahiro, rekan lamanya.

"Kau melihat seseorang tertembak dan kau nyaris tertembak dalam waktu hitungan detik, itu tidak baik - baik saja." ucap Donghee lalu berjalan mendekati Asahi, "Aku hanya akan menandatangani kertas mu jika kau memang benar - benar sehat."

"Kau menandatangani milik Yoon!" Seru Asahi sedikit tidak terima karena Jaehyuk lolos dari konsultasi.

"Mentalnya sehat, namun tidak denganmu." Ucap Donghee, masih menatap datar Asahi, "Datang lain kali dan tepat waktu." Ucapnya final.

Asahi pun hanya bisa memasang wajah datar sembari berjalan keluar dari ruangan itu meski dia belum sedikitpun meminum kopinya.

Di luar, Jaehyuk sedang bicara dengan Mahiro, mencoba merayu bos dari unit lain itu agar memberi tahu setiap perkembangan dari kasus karena dirinya tak rela jika kasus itu diambil dari tangannya. Namun meski dengan segala kalimat apapun, Mahiro tetap tidak mau memberikan perkembangan apapun untuk Jaehyuk karena dia tak menyukainya, bahkan Mahiro pun terang - terangan mengatakan pada Asahi jika Jaehyuk seharusnya tidak berada di dalam unitnya.

----------


Unit tim Asahi mendapat panggilan kasus dimana seseorang mendengar tembakan pistol namun tidak menemukan korban, semuapun pergi dengan mobil polisi dan menyelusuri gang sempit lokasi terdengar tembakan. Gang itu hanya berisi beberapa pintu gudang kecil dan kotak besar besi sampah.

"Kalau tidak ada dimanapun, cek di tempat sampah!" Pinta Asahi.

Mashiho pun mengerutkan keningnya tidak senang, "Aku sudah melakukannya terakhir kali."

"Oh, kumohon jangan, aku sedang memakai setelan baru!" Seru Junkyu sembari memegangi jasnya.

"Suit." Jawab Haruto tanpa banyak basa basi.

Haruto pun kalah dan dengan terpaksa memakai sarung tangan dan memanjat naik ke atas tempat sampah itu. Jaehyuk menoleh dan mendapati deretan semut berjalan ke suatu arah. Dia pun mengetuk bahu Asahi.

"Apa?" Tanyanya.

"Semut." Ujar Jaehyuk sembari menunjuk ke arah barisan semut, "Semut akan selalu mencari tempat yang lembab, namun lihatlah, dari begitu banyak tong sampah besar disini, semut - semut itu justru mengarah ke tempat lain."

JUST A RANDOM STORY ; [Jaesahi]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt