THE MENTALIST PT.2 ❗️

481 51 3
                                    

Sudden mpreg from nowhere but it's fine hwhwhw





Semenjak FBI men-takedown SBI, Asahi dan timnya pun berpencar dengan kehidupan mereka masing - masing. Haruto menerima tawaran kerja FBI dan bekerja disana, Junkyu dan Mashiho yang menikah dan berkutat dengan teknologi sembari mengurus kedua anak mereka, dan Asahi yang kini menjadi polisi lokal di salah satu daerah di Seol.

Kabar yang Asahi terima mengenai Jaehyuk selalu tidak lebih dari surat yang dikirim dengan berbagai macam alamat. Ingin Asahi membalas surat itu, namun alamat Jaehyuk sewaktu mengirimnya selalu berubah - ubah hingga sulit untuk membalasnya. Dan seperti hari - hari lainnya, Asahi akan duduk dengan secangkir minuman hangat di sofa, entah itu teh atau kopi, sembari membaca ulang setiap surat yang dikirimkan oleh Jaehyuk.



Hari itu, Jaehyuk bangun dan keluar dari kamar kondo yang dia sewa dengan kualitas seadanya itu, berjalan ke pantai untuk sarapan. Seorang pria tua bersama anjing yang membuka kedai kecil di pinggir pantai dan selalu menjadi tempat Jaehyuk berbincang sehari - harinya.

"Sarapa telur seperti biasa." Ucap Jaehyuk dengan ramah.

Pria pemilik kedai itupun tersenyum, "Pagi, Jaehyuk."

Anjing pemilik kedai itu pun menghampiri Jaehyuk dan bermain dengan kakinya dengan manja. Jaehyuk pun dengan senang hati bermain dengan anjing itu selagi sarapannya dibuat. Saat sorot matanya berkeliling menikmati indahnya pantai, matanya mendapati seorang wanita dengan buku bacaan di salah satu meja pantai. Jaehyuk pun tersenyum dan mencoba menghampiri untuk diajak bicara. Saat Jaehyuk mulai mendekat, wanita itupun menyadari keberadaan Jaehyuk dan tersenyum.

"Boleh aku tahu namamu?" Tanya Jaehyuk sembari tersenyum.

Wanita itupun meletakkan bukunya dan balas tersenyum dengan anggun kepada Jaehyuk, "Jisoo, Kim Jisoo." Keduanya pun bersama selama beberapa hari, hanya sebagai teman di tempat asing.



Pada suatu pagi, pria pemilik kedai sarapan itu tengah mengubur anjing kesayangannya dengan raut wajah sedih. Jaehyuk pun menghampiri pria itu dan menanyakan apa yang terjadi.

"Semalam beberapa pria mabuk memukul habis anjingku dengan botol beling." Jawabnya, "Kesayanganku yang malang."

Jaehyuk pun berjongkok dan ikut mengubur anjing yang selalu bermain dengan itu di pagi hari, dirinya bahkan memetik beberapa bunga dan meletakkannya di atas gundukan tanah berpasir itu. Menunjukkan dukanya terhadap anjing ceria yang selalu bermain dengannya itu.

Pada malam harinya, Jaehyuk kembali berbincang dengan Jisoo pada salah satu kedai di daerah yang memang ramai pada malam hari. Mata Jaehyuk menangkap beberapa pria memakai jas dan mabuk, sikap pria - pria itupun kasar. Akhirnya tanpa memedulikan perkataan Jisoo yang menahannya, Jaehyuk pun menghampiri sekumpulan pria itu dan berbicara dengan mereka. Tentu saja, Jaehyuk menentang dengan halus seperti kebiasaanya, tidak ada yang berubah dari kepribadiannya yang mudah melucut emosi orang dan membuat mereka terkuasai akan cara Jaehyuk memanipulasi, salah satu pria yang diajak bicara olehnya pun kesal dan memukul pipi Jaehyuk hingga membiru.

Jisoo pun membopong Jaehyuk ke kamar kondonya, mengompres luka itu dan menemaninya semalaman. Esok paginya, Jaehyuk tidak mendapati Jisoo. Jaehyuk pun kembali ke kedai sarapan seperti biasa, dan mendapati Jisoo yang sudah menunggunya.

"Sudah waktunya aku kembali, aku senang bertemu denganmu disini." Ucapnya.

Jaehyuk pun memaklumi dan tersenyum, perbincangan mereka selama ini sangat menyenangkan baginya. Namun tak ada yang mengira, setelah Jisoo pergi, dirinya justru bertemu dengan salah satu pemimpin tim FBI yang sebelumnya mengejar timnya. 

JUST A RANDOM STORY ; [Jaesahi]Where stories live. Discover now