12. Mamat sang Kucing Oren.

163K 17.4K 3.5K
                                    


Assalamualaikum, hai-hai, Halo!

Maaf kemarin nggak Update, padahal target udah terpenuhi🙏😌

Author sebenarnya baru keluar dari RS kemarin... Tapi sempat²nya Update demi kalian :)

Jadi targetnya Author Naikin dikit ya guys, Supaya agak lama.

110 VOTE⭐ dan 160💬 KOMENTAR, kalau mau part selanjutnya.

Tapi kalau Vote dan komen cepet nyampai target, Author bisa Up usaha secepatnya😉

JANGAN LUPA FOLLOW AKUN AUTHOR, SUPAYA DAPET NOTIF KALAU AUTHOR KASIH INFO UPDATE DAN PENGUMUMAN LAINNYA.

Happy Reading 💚

.
.
.

Bab 12.
Mamat sang Kucing oren.

Alika keluar dari dalam kamar mandi menggunakan pakaian lengkapnya. Selesai Sholat tadi Devin menyuruhnya untuk mandi.

"Devin..." Alika menatap sekeliling kamarnya mencari keberadaan sosok Devin.

Namun kosong. Ruang itu hampa tanpa kehadiran Devin.

Alika berjalan keluar kamar mencari Devin.

"Hm."

Alika menatap kearah Devin. Cowok itu ternyata sedang menelpon seseorang.

"Iya," sahut Devin pada orang yang sedang berletelepon dengannya.

"Oke."

"Hm, OTW." Devin mematikan sambungan teleponnya.

Alika berjalan melangkahkan kakinya kearah Devin. "Devin abis nelpon siapa?"

"Sepupu," sahut Devin.

"Lo alergi kucing, nggak?" tanya Devin.

Alika menggelengkan kepalanya. "Enggak, emangnya kenapa?"

"Gue mau bawa kucing kesini."

Wajah Alika berubah sumringah senang. "Hua, beneran?! Asik! Kucingnya nggak oren tapi 'kan?"

"Kalau oren kenapa?" Devin mengerutkan dahinya. Alika sepertinya suka dengan kucing, tapi tidak dengan warna oren.

"Kalau oren, biasanya mukanya resek, jelek! banyak makan, suka nyakar barang-barang, berak sembarangan di sana-sini.... Kerjaannya tidur mulu," ujar Alika mengabsen satu persatu keburukan dan aib para kucing.

"Kucing Devin bulunya warna apa?" tanya Alika.

"Oren."

Muka Alika berubah datar mendengar warna bulu kucing Devin. "Kok oren sih?"

Devin tidak menjawab. Dia melewati Alika, lalu mengambil kunci mobilnya.

"Lo ikut nggak?"

"Kemana?" tanya Alika.

"Jemput kucing."

*****

Sepanjang perjalanan hanya diam dalam keheningan. Lebih tepatnya Devin yang diam.

Alika sudah dari tadi mengoceh, namun tidak ditanggapi oleh Devin.

Tiba-tiba, sebuah sepeda motor melewati mobil mereka berdua dengan pelan.

ALIKA & DEVIN ( TAMAT ) Where stories live. Discover now