19. Waiters

132K 14.9K 2.1K
                                    

Assalamualaikum, hai-hai, Halo!

Seneng nggak Author double Update hari ini?

Kirain nggak mungkin bisa tembus sampai 200 komen dalam sehari, eh tau²nya bisa sampai dalam setengah jam😅

Jadi, Author ngebut nulis dari tadi sore...

Komen dan kasih tau kalau ada typo!

Semoga suka.

.
.
.

500 komen💬 bisa nggak?😂

.
.
.

Happy reading💚

Waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam, Alika masih berbaring di kamar milik Devin yang berada di kafe, sampai akhirnya cewek itu keluar dan turun ke bawah.

"Bosen banget kalau cuma di kamar mulu dari tadi pagi."

Alika menghampiri cewek yang berada di kasir. "Kak, aku boleh duduk di sini juga nggak?"

"Oh boleh-boleh. Lo... Pacarnya Devin yah?"

Alika tersenyum konyol, "Hehe iya kak. Pacarnya Devin."  Alika menelan ludahnya. "Pacar halal lagi."

Alika menatap ke depan, pengunjung di malam itu sangat ramai hingga membuat cafe penuh dari dalam ruangan sampai luar.

"Kakak yang itu kayaknya sibuk banget ya?" Alika menatap cewek kasir itu. "Emangnya waiters di lantai satu ini, cuma satu orang?"

"Sebenarnya sih tiga, yang satu lagi sakit, yang satunya lagi nggak bisa kesini karena lagi keluar kota."

Alika memutar otaknya untuk berpikir. Sepertinya, ikut membantu di sana tidak buruk.
"Ehm... Kakak liat Devin nggak? Dari tadi siang kok nggak kelihatan?"

"Devin kayaknya lagi rapat sama manager. Soalnya 'kan ini udah akhir bulan."

Alika tersenyum senang, ia bersorak dalam hati. Berarti, Devin tidak akan tau kalau ia membantu di sana, jadi Devin tidak akan memarahi Alika nanti.

"Aku boleh bantuin jadi waiters-nya nggak kak?"

"Hah?" cewek kasir itu mengerutkan dahinya. "Lo mau bantuin jadi waiters disini, gitu?"

Alika mengangukkan kepalanya dengan tersenyum. "Boleh 'kan?"

"Boleh sih... Tapi, entar... Ehm, nggak enak kalau dilihat Devin." Cewek kasir menggaruk tengkuknya karena bingung. Sebenar cafe sedang membutuhkan waiters tambahan, tapi ia tidak enak kalau Alika yang jadi waiters, Alika 'kan pacarnya Bos.

"Gakpapa kok. Tapi jangan kasih tau Devin yah, entar aku dimarahin Devin." Alika mengambil buku menu, lali memakai Apron bewarna pink yang tergantung di dinding.

Alika langsung berjalan ke arah pintu kafe untuk melayani para pelanggan.

Alika berjalan ke arah meja yang diisi beberapa cowok namun masih kosong makanan dan minuman. "Permisi Kak, mau pesan sesuatu nggak?"

"Ehm, Cantik. Minta nomor WA, boleh?" tanya cowok yang memakai baju berwarna merah.

"Eh? Maaf kak, disini nggak jual nomor WA," sahut Alika polos.

ALIKA & DEVIN ( TAMAT ) Where stories live. Discover now