28

10.1K 690 18
                                    

---Autor POV---

"Perkosa aku sekarang Sakha!!!" Sakha membulatkan matanya dengan sempurna saat Naya meneriakinya tepat di depan wajahnya. Wajah Naya benar benar memerah, Sakha bisa melihat itu dengan jelas walaupun hanya di bantu dengan pencahayaan dari TV yang Sakha tonton.

Remasan kuat dari kedua tangan Naya yang dia letakan di bahu kanan dan kiri Sakha membuat Sakha meringis menahan sakit. Sebisa mungkin Sakha tidak melenguh sakit dan lebih memilih mengigit bibirnya dengan kuat, apa lagi melihat wajah Naya yang super horny dengan tatapan kucingnya siap untuk memangsanya.

Plak!!!

"Aawww..." ringis Sakha dengan wajah super kagetnya sambil memegang pipinya, tiba tiba saja Naya dengan sadarnya menampar keras pipi kirinya dengan tangan kanannya. "Oh God... Ini beneran sakit Baby..." ringis Sakha yang tak bisa berbuat apa apa selain menatap lemah wajah Naya tanpa ada raut penyesalan darinya.

"Aku benci sama kamu!" teriak Naya kembali lalu pergi dari pangkuan Sakha dan naik ke atas kasur dan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut tebalnya. Naya berteriak seperti orang kesetannan sambil menendang nendang kakinya yang tertututp selimut.

Sedangkan Sakha bingung harus berbuat apa kali ini, dia menggarut lehernya dengan gusar lalu beranjak dari duduknya dan mendekati Naya yang seperti ulat bulu yang terbungkus oleh daun. Sakha bingung bagaimana bisa menghentikan Naya saat ini, sedangkan moodnya naik turun seperti ini.

"Berkati aku Tuhan" ucap Sakhsa dalam hati lalu dengan perlahan membuka selimut yang membungkus tubuh Naya. Sakha dengan perlahan membuka selimutnya sambil terus memanjarkan doa dalam hatinya, dia tak mau nyawanya melayang malam ini juga.

"Mati aku!" upat Sakha dalam hati saat Naya menatapnya dengan tajam, lalu hal yang tak terduga membuat Sakha hanya pasrah dengan apa yang di lakukan oleh Naya. Naya menarik kasar tangan Sakha sehingga Sakha sekarang berada di atasnya.

Naya menatap mata Sakha dengan dalam lalu memberikan tatapan yang paling menggoda. Seperti tatapan para jalang jalang di luar sana saat menarik oom oom hidung belang. Naya mengalungkan kedua tangannya di leher Sakha , lalu menariknya dengan kasar agar lebih dekat padanya.

Wajah Sakha sudah memerah padam saat dia berhasil tergoda oleh istri yang super cantik dan sexy ini. "Buat aku jadi jalang kamu malam ini Hubyy...." bisik Naya tepat di telinga kiri Sakha. Darah Sakha seketika berdesir, sejak kapan mulut istrinya menjadi seliar ini. Padahal yang Sakha tau Naya sangat tidak suka saat Sakha berkata kasar atau tidak senonoh!

Tapi malam ini Naya benar benar menunjukan sisi jalangnya pada Sakha. Naya berkali kali lipat dari pada wanita penggoda di luar sana, bayangkan sekarang bagaiman wajah cool Sakha menjadi uring uringan seperti saat ini.

"Baby... Kamu jangan bikin aku uring uringan kaya gini" ucap Sakha yang benar benar lemas karena melihat wajah horny milik istrinya dari dekat seperti ini, apa lagi tangan Naya tak berhenti mengelus tengkuk Sakha dan kuping Sakha dengan sensual. Dan di mana itu adalah daerah paling sensitiv untuk menaikan libido Sakha.

"Baby..." deru nafas Sakha terdengar sangat kasar dan tak braturan, Sakha berusha menahan diri untuk tidak memperkosa Naya saat ini juga dengan kasar, mengingat ada buah hati yang berada di dalam perut Naya.

"Aku tau kamu udah ON dari tadi" tangan Naya terus melancarkan aksinya mengelus ngelus leher telinga dan rahang tegas milik Sakha. "Eating me Hubbyy..." ucap Naya dengan suara penuh desahanya.

Naya berhasil membangunkan setan kecil di tubuh Sakha, jangan salahkan jika Naya akan kelelahan karena kepuasan yang Sakha berikan untuknya. "Kau benar benar membuatku resah nyonya Sakha!"

Sakha dengan penuh nafsu melumat bibir Naya dengan lembutnya, menghisap, mengigit, dan bertukar salvia pada sang istri. Naya melenguh nikmat saat lidahnya di hisap dengan lembutnya oleh Sakha. Sentuhan Sakha benar benar membuatnya lupa akan dunia.

"Ughhhh... Hubyy..." lenguh Naya dengan nafas yang tersengkal sengakal saat ciuman Sakha sudah turun ke leher dan area dadanya. Sedangkan tangan Sakha tak tinggal diam, dia menggerayangi tubuh Naya dengan sensualnya.

Sakha penuh dengan kelembutan mencium setiap inci tubuh Naya, Naya melengkungkan tubuhnya ke atas saat merasakan lidah Sakha sudah menyentuh ujung dadanya yang menegang sedari tadi. Hisapan lembut yang di berikan Skaha pada dada Naya membuat Naya meremas kuat rambut hitam milik Skaha.

"Akhhh... Hubyyy..... Ughhhh" desahnya benar benar membuat Sakha melayang, bagaikan lagu yang mebuatnya ingin terus di dengar oleh telinganya. Tangan Sakha yang menahan tanktop milik Naya untuk mengeluarkan buah dadanya sedari tadi, akhirnya berhasil Sakha lepaskan dengan kasar dengan hotpants milik Naya.

"Kamu benar benar basah Baby..." smirk Sakha dengan wajah super mesumnya, Naya menahan wajah malunya sambil menarik wajah Sakha untuk menjilati vaginanya yang sudah benar benar basah.

Sakha terkekeh melihat Naya yang sudah benar benar tak sabar untuk bermain di intinya, lalu dengan lihainya Sakha melebarkan kaki milik Naya dan mencium alat vital Naya dengan lembutnya. "Dia benar benar menggemaskan Baby... Aku jadi cemburu karena dokter itu telah melihat makanan favoritku"

"Cepet jilat Sakha! Puaskan aku!" teriak Naya yang benar benar geram dengan Sakha, bagaimana bisa dia masih membahas hal itu sedangkan istrinya sedari tadi sudah benar benar menahan horny.

Sakha tersenyum lalu membuka lipatan milik Naya yang benar benar putih bersih dan kemerahan. "Hello Baby, come to dady" ucap Sakha saat melihat clit Naya yang sudah benar benar membesar dan sensitiv itu.

"Ughhhh.... Hubyyy" lenguh Naya yeng benar benar membuat Naya frustasi, kenikmatan itu akhirnya Naya rasakan juga! Dia benar benar gila di buat nikmat oleh lidah Sakha yang bermain begitu lincah di clit miliknya.

"Oh... Babyyy!!!! Aku ingin sampai!!!!" teriak Naya sambil menjambak keras rambut Sakha yang masih nikmat menjilati clitnya. Cairan Naya benar benar membuat Sakha ketagihan, rasanya benar benar membuat Sakha bingung untuk di jelasksan saking nikmatnya.

"Sakha!!!!!" teriak Naya dengan kerasnya sambil menarik kuat rambut Sakha saat mencapai orgasme pertamanya. Tubuh Naya menegang seketika namun berangsur angsur melemah dan memejamkan matanya.

Sedangkan Sakha masih menghisap dan mejilati daerah sensitiv Naya yang mengeluarkan cairan lendir yang super banyak dari pada biasanya. Jari jari Sakha tak ingin ketinggalan meminta kenikmatan hangat dari liang vagina Naya yang mash berkedut.

"Hubyy... Udah aku cape aku mau bobo sambil peluk kamu" lenguh Naya, yang mebuat Sakha melotot. Naya menarik tangan Sakha dengan lembut untuk tidur di sampingnya sambil memeluknya.

"Tapi aku belum dapet Baby!!!!" rengek Sakha yang sedikit kesal, karena dia di tinggal tidur saat libidonyo benar benar ingin meledak. Apa lagi melihat tubuh polos Naya dan aroma cairan cinta Naya yang keluar di tangan dan bibirnya. Semakin membuat Sakha gila dan tersiksa.

TBC...

SERENDIPITY 🦋 (END)Where stories live. Discover now