15

10.7K 923 51
                                    

---Autor POV---

Mungkin sudah 1 bulan lebih Sakha di karantina, dan hari ini adalah hari H Sakha untuk menujukan jeri payahnya. Hari ini tepat tanggal 17 Agustus, Mama Papa Sakha dan Naya sudah berada di Istana Merdeka, dan jangan lupakan Naya yang sudah tak sabar melihat Sakha yang sudah lama tak ia lihat.

Dalam 1 bulan lebih ini, mungkin hanya 3 kali Sakha menghubungi Naya, di karenakan pelatihannya yang terlalu padat sampai larut malam, mana lagi di sana tidak di perkenankan untuk menggunakan Hp, hal hasil Sakha hanya bisa menghubungi Naya 3 kali dalam 1 bulan lebih ini.

Setaip kali Sakha menelpon pasti Sakha naya di mana? lagi apa? Udah makan? atau udah tidur? Sampe sampe Naya hapal apa yang akan di tanyakan Sakha berikutnya. Mana lagi Sakha nelpon Naya kaya di introgasi itu, dan yang paling penting selalu berduarasi 1 menit kurang. Karena Sakha nanyain Naya ke Amel, kan Sakha suruh Amel buat jagain Naya dan buntutin Naya ke mana aja.

Kata Amel, Naya ngga banyak keluar apartement kok, apa lagi keluar malem, mungkin saat Sakha nelpon malem itu, Naya udah ngga pernah lagi keluar malem, karena ngga di bolehin Sakha tentunya. Oh iya, Amel juga bilang kalo Naya sering jalan sama temen temennya, abis itu sebelum malem dia udah di apartement, tapi ngga sering sering banget sih, palingan cuman nongkrong aja sama temen temennya sabtu siang atau sore.

"Sakha Putri Jony" panggil Pelatih, yang bersergam kan TNI.

"Siap pelatih" Ucap Sakha dengan lantang dan tegas, dan jangan lupain tubuh siap sedianya.

"Kamu di tunjuk untuk membawa bendera merah putih" ucap sang pelatih yang bikin Sakha seneng bukan main, jeri payah dia selama ini ngga sia sia, dia bakal jadi pembawa bendera, pasti Mama dan Papa Sakha bangga, saat nama mereka bertiga di sebut, di tengah tengah upacara kemerdekaan.

"Siap pelatih" tegas Sakha dengan senyumnya.






__ __ __





Setelah melewati waktu yang meneganggkan, sekarang Sakha sudah bisa menghirup udara dengan bebas, malam ini Sakha sudah bisa bertemu dengan kedua orang tuanya, walaupun tadi bisa untuk bertemu sebentar, tapi dia memilih tidak untuk bertemu, katanya sih nanti sore ngga fokus, jadi dia mutusin buat nahan rindunya dengan mereka.

Sakhapun keluar dari tempat karantinanya sambil membawa koper, sedangkan merka berlima sudah menunggu Sakha sedari tadi dengan rasa bangga yang benar benar besar.

"Ma, Pa" ucap Sakha lalu memeluk erat Mama Papanya dan Mama Papa Naya.

"Anak Papa hebat banget hem, Papa bangga banget sama kamu" ucap Jony selaku Papa kandung Sakha, memluk dan mencium sayang kening Sakha.

"Papa juga bangga banget sama kamu Sakha, Papa ngga nyangka kamu bisa senyum dan sefokus itu tadi" tawa Tio selaku Papa Naya.

Sakhapun tersenyum lalu memeluk kedua Mamanya yang sedari tadi sudah menangis haru karena Sakha yang berhasil melaksanakan tugasnya dengan baik.

"Anak Mama" ucap Nia dan Vina sambil memeluk erat tubuh Sakha.

"Mama Sakha kangen" rengek manja Sakha yang di beri kekehan oleh mereka berdua.

"Ya udah kamu pulang sama Naya, Papa tau kamu masih cape, jadi kamu langsung pulang aja, itu Pak Ujang udah nunggu di mobil sama Naya" jelas Papa Sakha.

"Iya Pa, Sakha pulang dulu ya, Mama sama Papa hati hati" ucap Sakha yang di beri anggukan oleh mereka berempat.







SERENDIPITY 🦋 (END)Where stories live. Discover now