22

10.9K 856 21
                                    

---Naya POV---

Pagi ini aku di repotkan oleh Sakha yang lupa kalo dia sekolah, untung semuanya sudah kusiapkan semalam, jadi ngga perlu repot repot lagi unutk meyiapkan keperluan sekolahnya lagi.

"Dasi Sakha mana?" tanyanya sambil memasang jas sekolahnya, akupun dengan telaten memasang dasinya itu, walaupun agak kesusahan karena tinggi badannya, tapi itu sudah terbiasa kok.

"Mangkanya, kan udah Naya bangunin dari tadi, Sakhanya ngga mau bangun" ucapku yang entah di dengarkannya atau tidak karena sibuk sendiri.

"Sini duduk dulu, Naya suapin" ucapku yang hanya di turuti olehnya. Udah tau takut telat masih aja matanya nonton Sepongbob di Tv, ada ada aja Sakha ini.

"Makan dulu yang bener Sakha!" tegurku tanpa di pedulikannya sama sekali.

Setelah menyuapinya dan mengurusnya untuk pergi ke sekolah, akhirnya kerusuhan di pagi hari selesai juga. Lalu akupun mandi dan bersantai sambil menunggu Sakha pulang sekolah. Karena aku bosan akupun mengundang, Sabrina, Nata, dan Shakila kesini, tenang aja kok, aku udah minta izin sama Sakha tadi.








---Autor POV---

Siang ini, Naya, Nata, Sabirna, sama Shakila lagi ada di apartement milik Sakha, biasa nobar drakor di sana nemenin Naya yang udah ngga kuliah lagi. Sama aja sih kaya mereka, tapi bedanya mereka hari ini lagi ngga ada kelas.

"SHIT....." upat Nata yang barusan memainkan Hpnya, mereka bertiga yang mendengarpun langsung menoleh ke arah Nata yang mengupat itu.

"Kenapa Ta?" tanya mereka bertiga yang bingung dengan ekspresi Nata.

"Sakha sama Meca jadian ya? coba liat sg Nata nih" ucap Nata dengan hebonya sambil memberikan Hpnya kepada mereka bertiga.

Mereka bertigapun melihat sg Meca dengan seksama, tanpa sedetikpun melewatkannya.

'Sakha....!!!' - Naya

"Cuman cium gitu aja udah biasa kali Ta" ucap Sabrina dengan santainya sambil mengembalikan Hpnya kepada Nata.

"Iya gua tau, tapi kok makin hari makin sweet aja merekanya" ucap Nata yang tak habis pikir, dan hanya di beri diaman oleh mereka bertiga.

"Eh..... ada yang baru lagi guys.... Meca nge live.... anjir gila ini cewe parah" ucap Nata dengan antusiasnya sambil duduk di tengah tengah mereka.

Nayapun mengepause drakornya lalu menonton Live Meca dari Hp Nata, cemburu itu sudah pasti, tapi Naya sudah terbiasa kok, lagian Sakhanya udah ngga kaya dulu sama Nayanya, maksudnya tau batasan buat dia nolak.

"Shit..... gila ini cewe kerjaannya ngga ada lagi apa selain cium Sakha?" ucap Mereka sambil melihat Meca dan Sakha yang berada di mobil, tentunya jam segini mereka sudah pulang sekolah.

"Udah ah... gua males, dasar cewe gatel" kesal Naya yang mengambil paksa Hp Nata lalu di matikannya. Mereka bertigapun menatap Naya tak percaya, biasanya Naya kan ngga bereaksi apa apa, kenapa Naya jadi gini?

"Lo kenapa Nay?" tanya mereka heran sambil menatap Naya yang tampak cemberut itu.

"Gua istri Sakha, puas lo" ucap Naya yang bikin mereka bertiga tak bergeming, mereka saling liat satu sama lain, lalu ketawa terbahak bahak karena liat muka serius Naya.

"HAHAHAHAAHAHAH, PARAH LO NAYA, PERUT GUA KAN JADI SAKIT KARENA LO ANJIR" tawa mereka bertiga yang pecah karena Naya mengaku sebagai istri Sakha.

"Ih.... gua serius" kesal Naya yang bikin mereka tambah ketawa, Nayapun hanya diam sambil menunggu mereka menyelesaikan tawanya itu. Ngga lama itu merekapun berhenti tertawa lalu menatap Naya yang tampak kesal itu .

"Udah puas ketawanya?" tanya Naya denga muka cemberutnya.

"Lo bilang apa tadi? Istri? HAHAHAHAAHA" tawa mereka yang kembali pecah.

Karena Naya kesal, Nayapun menyeret mereka bertiga untuk masuk ke dalam kamar dia dan Sakha, lalu merekapun seketika menjadi diam, sambil menatap Naya dan foto nikah mereka dengan tatapan tak percayanya.

"OH MY GOD........" teriak mereka bersamaan lalu menutup mulut mereka sambil melotot tak percaya menatap Naya.

"Kenapa? masih ngga percaya iya?" tanya Naya yang masih kesal lalu melepas cincin nikah mereka kepada 3 orang temannya itu.

Merekapun mengambilnya dan melihat isi dalam cincin nikah itu yang tertulis nama 'Sakha Putri Jony' lalu merkapun mengembalikannya lagi kepada Naya dengan ekspresi yang masih tak percaya dengan apa yang di lihatnya.

"Sumpah gua lemes" ucap Nata lalu terduduk di lantai dan di ikuti oleh mereka bertiga.

"Ih... cepetan keluar, nanti Sakha pulang dan liat kalian di sini bisa ngomel dianya" kesal Naya sambil menyeret mereka bertiga yang terduduk di lantai itu dengan tatapan melamunnya.

Ngga lama itu Sakhapun pulang, lalu dia menyapa teman teman Naya yang dari tadi cuman diem melamun sambil nonton drakor. Sakhapun bingung lalu minta jawaban dari Naya lewat tatapan mereka, bukannya menjawab, Naya malahan mengacuhkan Sakha dengan wajah cemberutnya. Sakhapun bingung lalu Sakha memilih untuk mandi dan bermain nintendonya.



Dari pulang tadi sampe malem, Sakha ngga bergeming dari duduknya sanbil memainkan nintendonya di Tv, Naya yang baru masukpun cuman bisa sabar aja liat Sakha. Salah dia juga sih ngga ngurusin Sakha dan lebih milih ngobrol panjang sama temen temennya.

"Belum mandi? kok ngga ganti baju dulu sih Ka" tanya Naya dengan lembut lalu duduk di samping Sakha dan mencoba melepas Jas dan Dasi yang masih Sakha kenakan.

"Udah ceritanya, sampe sampe Sakha laper ngga di kasih makan" ngambek Sakha yang mau bikin Naya ketawa, pasalnya baru kali ini Naya liat Sakha ngambek sama dia.






---Naya POV---

Sumpah aku mau ketawa rasanya pas Sakha ngambek sama aku. Aku kira dia ke asikan main game, eh taunya malahan ngambek.

"Maaf, aku kira kamu tadi udah makan" balasku lalu memeluk tubuhnya dari samping.

"Lain kali ceritanya sampe subuh aja, ngga usah urusin Sakha lagi" mgambek Sakha dengan muka yang mau bikin aku ketawa.

Emang salah aku sih, bukannya pas Sakha pulang tadi di urusin dulu, malah lanjut ngobrol sama sama tiga kepo itu, biasa nanya nanya tentang pernikahan aku dan Sakha.

"Maaf.... sekarang kamu mau makan apa? aku masakin ya" ucapku dengan lembut sambil membelai pipinya agar marahnya redah.

"Sakha ngga mau makan, Sakha ngga laper" ucapnya dengan cuek tapi hal itu berhasil bikin aku ketawa, lalu dia ngerutin alisnya ke arahku sambil mendengus kesal menatapku yang menertawainya.

Akupun menarik joy stik yang dia pegang dari tadi, lalu memegang dagunya dan mengarahkannya padaku. Akupun menatap bibirnya yang selalu merah dan lembab itu, dengan lembut aku mengulum bibirnya dan bertukar salvia dengannya.

"Cup, Jangan marah lagi ya, maafin Naya" ucapku yang menyudahi perang mulut antara kami berdua sambil mengelus sayang pipinya yang cemberut lucu itu.

"Jangan cuekin Sakha kaya tadi" lirihnya lalu menbawaku kedalam pelukannya.

"Maaf, Naya cuman ke asikan ngobrol tadi sampe sampe ngga ngurusin Hubby" bisikku lalu dengan jail mengigit sedikit kupingnya.

"Jangan bikin Sakha jadi pengen Naya" ucapnya yang menahan nafasnya.

"Im yours Sakha" ucapku lalu memulai peperangan bersamanya.

TBC...

SERENDIPITY 🦋 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang