BAB 4: Waktu

945 186 40
                                    

Saat itu tanpa sanji sadari, dia memiliki satu penggemar baru.

-14 years old

Dengan pagi yang konyol pria itu berakhir dimarahi oleh ivankov, wanita paruh baya dengan rambut unggu tersebut mengeluarkan semua keluh kesahnya, bagaimana bisa anak muridnya ini menjadi sangat ceroboh

"Aku tau kau bertengkar, tapi bukankah ini kelewatan, sanji lihat kepalamu terluka, bahkan kita harus pergi kerumah sakit untuk menjahitnya, apa kau gila" Omelan ivankov masuk ketelinga sanji satu persatu

Pria itu hanya mendengus tanpa berniat mengatakan apapun, dan lagi dia dibuat bingung kenapa wanita dengan label nama 'y/n' didadanya itu juga berada dirumah sakit

Tatapan mata sanji tidak pergi jauh dari sekitar wajah y/n, gadis tersebut hanya berdiri disamping ivankov, jika dilihat dari gerak-geriknya sepertinya dia juga habis terkena marah oleh wanita berambut unggu tersebut

"Tunggu sensei, mengapa dia juga disini" Sanji mempertanyakan keberadaan y/n setelah beberapa menit terdiam, dia pingsan setelah kejadian tadi jadi dia tidak tau apapun

Ivankov melirik siswinya, dia menarik y/n kedepan hal itu membuat sanji semakin bertanya-tanya, "sensei?!" Suara y/n keluar ketika ivankov benar benar menempatkan tubuhnya tepat dihadapan sanji

"Baiklah tuan muda, aku minta maaf karena mengenai kepalamu, itu benar-benar tidak sengaja, sungguh, aku hanya ingin melemparnya pada anak-anak yg mengganggumu, tapi kenapa mendarat dikepalamu ya?" Jelas y/n panjang lebar, ivankov keluar dari ruangan untuk berbicara dengan dokter

Dan ya, didalam hanya tertinggal sanji dan y/n serta sinar mentari. "Apa kau bodoh? Ah sudahlah, berhenti memanggilku tuan muda" Ujar sanji ketika y/n melayangkan wajah penuh ledekan disertai pertanyaan konyol dari mulutnya

Senyum y/n mengembang entah mengapa, sanji memang terlihat imut ketika marah, dia selalu melipat wajahnya hingga seperti kain kusut yang tidak pernah disetrika, hal itu membuat y/n semakin mau dan mau menggodanya

"Karena aku membuatmu terluka, aku akan menjagamu" Ungkap gadis itu, sanji hanya terdiam melihatnya, dia teringat tentang seseorang yang berbohong tentang suatu janji

"Sanji"

"Sanji"

"Sanji"

"Sanji"

"Berhenti memanggilku seolah kau mau mengungkapkan perasaan, itu menggelikan" Sahut sanji ketika gadis yang sedang menopang dagunya itu memanggil namanya berkali-kali sambil menatapnya

Gadis itu sudah mengikuti sanji selama lebih dari satu bulan semenjak kejadian kotak makan, awalnya sanji berfikir bahwa itu hanya perasaannya namun semakin lama semakin bukan lagi suatu kebetulan

"Bagaimana jika aku memang mau menyatakan perasaan" Kata y/n basa-basi, raut wajah gadis itu terdiam dengan mulut terbuka ketika mendengar jawaban sanji

Sanji menjawabnya seolah dia memang serius dengan jawabannya, bahkan tangan sanji meraih rambutnya yang terurai, "jika memang benar begitu, maka pacaran saja denganku" Kalimat sanji yang membuat wanita muda itu terdiam seribu bahasa.

Ivankov masuk ditengah suasana yang dipenuhi warna pink, dia masuk dengan kepala yang menggeleng beberapa kali, "tidak kusangka siswa nakalku pintar menggoda wanita" Ungkap ivankov ketika melihat sanji yang menyentuh ujung rambut y/n

Sanji beralih pada gurunya, dia memperhatikan wanita paruh baya yang sibuk mencari sesuatu, "sensei, bukan aku yang menggodanya" Ungkap sanji sambil melirik wajah y/n yang merah padam

MAKE A WISH, SANJITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang