BAB 6: Hubungan?

731 108 43
                                    

Langkah niji pergi menjauh dari kakaknya, iya pria itu tau bahwa dia yang paling dendam diantara saudaranya, bahkan judge terkadang lupa bahwa niji juga menunggu tangannya diraih dan dituntun.

-16 years old-

Zeff memasuki kamar putrinya, matanya tertuju pada seorang pria remaja yang tengah bersender pada sofa, sofa yang menghadap kearah langit malam

Mata zeff kembali menyapu ruangan tersebut menamati putrinya yang tengah berbaring diranjang, tubuhnya yang ditutup selimut, terlihat bahwa putrinya telah terlelap dalam mimpi

Pria tua itu mendekat kearah sanji, duduk disebelah kekasih anaknya, sanji yang awalnya melamun sempat kaget dengan kedatangan pria yang tiba-tiba duduk disebelahnya itu

"Sebenarnya...sejak kapan putriku menjadi sebesar ini" Ocehan khas dari orangtua keluar dari mulut zeff memasuki telinga sanji

Sanji tersenyum tipis, "entahlah, putrimu itu benar-benar luar biasa, paman" Ujarnya, zeff menepuk punggung pria itu, pria beralis kriting tersebut hanya diam merasakan beberapa tepukan pelan yang mendarat di punggung nya

"Jangan selalu memendamnya, katakan padanya, putriku itu...wajahnya selalu bersinar ketika menceritakan betapa kerennya kekasihnya" Ungkap zeff, wajah pria tua itu terlihat sangat hangat ketika menceritakan betapa specialnya anaknya

Cukup lama keheningan terjadi, dan cukup lama pula tepukan dari tangan seorang ayah itu terus berlanjut, perlahan dan perlahan, mengikis rasa sakit yang dipendam seorang anak yang mengharapkan kasih sayang ayahnya, saat itu pria berambut pirang tersebut hanya menampilkan senyumnya

Sanji berucap lirih didalam kedinginan malam itu, Zeff mendengarkan kata perkata yang keluar dari mulut pria itu, hingga akhirnya Zeff berdiri dan meninggalkan ruangan tersebut dengan masam, bukan hanya tampilan masam, pria berjenggot panjang itu juga membasahi wajahnya dengan butiran air mata.

--------

Pagi datang dengan salam yang indah, sapaan yang menyapa mata wanita berpenampilan berantakan dan wajah kusutnya, mulutnya ditarik paksa untuk tersenyum dipagi hari, itu semua karena melihat seorang pria yang melingkar kedinginan diatas sofa kamarnya

Ide demi ide tersusun didalam pengaturan gadis itu, mulai dari menyelip diantara tangan kekasihnya, atau memainkan rambut pirang yang disajikan dengan cara lucu tersebut

Tidak butuh waktu lama, sanji membuka matanya dan mendapati gadisnya yang kini sibuk bermain dengan rambutnya, "apa itu menyenangkan?" Tanyanya

"Tentu saja, pria seperti mu tidak akan tau bagaimana menyenangkannya memainkan rambut kekasihku" ungkap y/n ditengah tari tangannya.

Sanji meraih tangan gadis itu, yang awalnya dimainkan menjadi dingenggam dan dicium olehnya, jari jemari y/n terlihat menikmati ketika itu dibungkus dengan tangan sanji yang besar

Mata y/n melihat dengan seksama bagaimana tangan pria itu menggenggam nya, "sanji, kata pepatah menebar kemanisan dipagi hari akan menyebabkan diabetes" ujar y/n dengan wajah yang mulai merah

Suasana itu berhenti ketika keduanya memutuskan untuk bergerak membenahi diri, sanji yang turun untuk membantu memasak, dan y/n yang membersihkan diri untuk membenahi penampilannya.

Dapur dipagi hari sudah dialiri suasana sibuk, mulai dari menyajikan makanan untuk pelanggan, dan juga membersihkan area resto yang penuh debu

Sanji mendekati Zeff yang sibuk dengan pisaunya, "adakah yang harus kubantu, paman" tanyanya, Zeff melihatnya sekilas kemudian memberi aba-aba untuk membantunya membuat sarapan pagi, dengan sigap sanji segera melakukannya

MAKE A WISH, SANJIWhere stories live. Discover now