00: dari ayah

172 31 57
                                    

[diharapkan memutar lagu 'sampai jadi debu']

--------


Nak, kamu tau putriku sangat mencintaimu

Setelah tiga tahun kematianmu, dia masih sering menangis, terkadang tangan kecilnya yang dulu selalu aku genggam, tangisan anak perempuan yang selalu aku jaga agar tidak terdengar

Sekarang hampir setiap malam, setiap hari sebelum dia tertidur matanya akan menatap pada potretmu, menggenggam gelang yang ada ditangannya, putriku begitu menyedihkan karena mencintaimu

Dia menjalani kehidupannya seperti biasa, bangun dan pergi bekerja. Beberapa pria datang memintanya menjadi pasangan hidup, tapi kamu tau apa yang akan dia katakan?

Putriku selalu menjawabnya sembari tersenyum menggenggam kedua tangannya, "Aku sudah memiliki kekasih." Aku terluka mendengarnya sebagai ayahnya aku merasa tidak rela putri kecilku menghabiskan masa mudanya untukmu

Aku tidak pernah mengerti kenapa dia begitu mencintaimu.

Sekarang sudah lebih dari sepuluh tahun, aku sudah makin tua, bahkan melihatpun aku tidak semampu dulu. Baratie tutup, aku menutupnya karena usiaku yang semakin tua

Putriku semakin dewasa, dia memiliki keriput diwajahnya, hal yang tidak aku sangka adalah gadis kecilku tumbuh sendirian tanpa pasangan disampingnya, bahkan bertahun-tahun berlalu gadis kecilku tetap mengunjungi tempatmu tidur

Dia akan duduk disana begitu lama, ketika aku tidak melihatnya dirumah anak itu pasti pergi kebawah pohon beringin di pemakaman. Aku selalu menangis melihatnya, kenapa putri kecilku yang selalu tertawa harus menangis begitu lama karena mencintaimu?

Bahkan disaat gadis cantik milikku itu menutup mata, dia tidak berhenti mengatakan, "Aku akan menemui Sanji ayah," aku ayahnya, aku lebih tua darinya, jadi kenapa harus dia yang meninggalkan aku karenamu?

Ketika tandu diangkat, aku juga tidak lagi bisa berjalan sendiri, mataku sudah terlalu buram untuk menyaksikan bagaimana dia tidur dengan wajah tersenyum itu, seolah terbebaskan dari jeratan mimpi buruk

Aku duduk di kursi roda, ayahmu datang melihat kepergian putriku, aku berteriak padanya, "Kenapa harus putriku?!" aku tau kamu tidak bersalah

Setelah semua orang pergi, hanya aku yang tersisa, hanya aku satu-satunya yang masih ada didunia ini setelah menyaksikan betapa sakitnya gadis kecilku mencintaimu

Betapa sesaknya dia bertahan selama ini karenamu, aku tidak akan mengutuk mu Sanji, karena pria tua ini tau bahwa saat ini putriku pasti tertawa bahagia karena bertemu denganmu

Sanji, sekali lagi pria tua yang hanya seorang ayah ini akan menitipkan putrinya padamu, kali ini jangan buat dia menangis, jangan buat putriku sakit karena mencintaimu, beri dia ciuman Sanji, beri dia pelukan

Aku akan melepasnya untukmu, jika nanti aku menghampiri kalian, pastikan itu saat dimana kamu menggandeng jari jemari gadis kecilku, dan saat dimana putri kecilku tertawa lepas melihatku

Jadi, harapanku saat ini hanyalah... bahagia lah sayang, ayah sangat mencintaimu, tunggu ayah.


dari ayah, untuk sanji dan
putri kecil ayah

MAKE A WISH, SANJIWhere stories live. Discover now