Keduanya tertawa, "kumohon, cepatlah sembuh sanji" sambung gadis dengan rambut panjang tersebut
-18 years old-
"Haruskah aku menyediakan satu kamar kosong untukmu?" Tanya sanji, kami membicarakan tentang kepindahan perawatan sanji, pria itu berkata lebih baik jika dia dirawat dirumahnya
Sembari menata baju dan perlengkapan sanji yang lain aku memberikan anggukan padanya, "sebenarnya lebih baik jika kau tidur dirumahmu, apakah sebaiknya hubungan kita berakhir saja?" Sambung sanji
Perkataan tanpa pertimbangan itu membuatku berhenti beraktivitas, "berhentilah mengatakan hal menakutkan sanji" ujarku. Itu bukan sebuah candaan jika sanji berkata dengan wajah serius
"Masa remajamu, bukankah itu sangat berharga, aku hanya tidak ingin itu berakhir hanya karena pria sepertiku" sahutnya, itu terdengar menyayat hati, sungguh aku ingin semuanya berakhir bahagia
Matanya menatap keluar jendela, ruang besar yang kami singgahi saat ini terlihat begitu kosong, aku tidak memberikan sahutan untuk perkataan sanji, itu berat
Tubuh itu tenggelam dalam pelukanku, memberikan pengertian kepada sanji adalah hal sia-sia untuk saat ini, jika suatu saat dia memaksa lebih keras dari perkataannya sekarang, entah apa yang terjadi.
-------
5 Maret, itu angka yang tertulis dalam kalender hari ini, kami berhasil pindah, ruangan itu tak lagi gedung lantai 8 sebuah rumah sakit melainkan kamar yang cukup besar dengan gaya arsitektur Belanda
Sanji tak lagi bersandar menggunakan baju pasien, dia dibungkus kemeja putihnya seperti biasa. Satu hal yang tidak berubah darinya adalah selang infus yang terus menempel ditangan itu, bibir pucat sekaligus tenaga lemah yang melekat ditubuhnya
Seolah menunggu bunga mati untuk mekar, itu lama, sangat lama, dan terlihat mustahil. Buku yang dibaca pria itu kini sudah tak lagi terhitung, rambutnya yang semakin panjang hingga terlihat seperti seorang wanita
Ini baru 18 tahunmu sanji, "apa kau mau minum? bagaimana dengan berjalan-jalan? mari kedapur untuk memasak bersama" tanyaku, dia turun dari tempat tidurnya
"lebih menyenangkan untuk melihat dapur" ungkapnya, aku mengantar langkah itu keruangan memasak, tentu tidak lupa bersama tiang penganggu
Melihatnya menyentuh kembali peralatan memasak, menatap senyuman yang terukir disana, mata itu menatap buku resep dengan penuh semangat...seolah melihat harta karun
Kami melahap nasi goreng yang telah kami buat, itu lezat.
"Sanji, cepatlah sembuh," ujarku
---------
10 Maret, angka kalender hari ini, setelah banyak hari yang melelahkan yang kami lewati, melihat wanita yang tidak pernah berhenti menjagaku, penampilannya yang sedikit demi sedikit berubah
Rambut panjangnya menjadi pendek, kantung matanya semakin terlihat, tubuh itu memang kecil, tapi sekarang terlihat lebih kecil. Dunia ini sangat luas tapi wanita sebaik dia malah dipertemukan dengan pria sepertiku
Dia berkutat dengan penanya, benar...y/n sebentar lagi akan ujian, dia harus belajar dengan baik untuk masa depannya, dia harus berusaha lebih keras untuk mimpinya, walaupun aku tidak tau apa mimpi wanita itu, tetapi aku berharap itu tergapai
Aku sedikit bosan ketika melihat benda yang selalu menempel ditanganku, menyebalkan sekali, benda ini menganggu sekali
Hari inipun y/n menawarkan berjalan-jalan, ataupun melakukan kegiatan lainnya. Jika bisa aku juga mau berlari dengannya, membawa dia ketempat yang dia inginkan, membuat semua kenangan indah untuknya
![](https://img.wattpad.com/cover/272207175-288-k686961.jpg)
YOU ARE READING
MAKE A WISH, SANJI
Fanfiction[Complete] Vinsmoke Sanji adalah seorang remaja laki-laki yang selalu mengharapkan kebahagiaan, apakah sanji dapat mendapatkannya? Vinsmoke Sanji- Y/N📌 📍Cerita ini hanya berdasarkan imajinasi author📍 [One piece- Eichiiro Oda] cover: celeboom on t...