13. Hidup Baru

2.1K 202 101
                                    

"Kau hebat" Je-Ha memuji Seon-a yang sedari tadi menikmati minumannya

"Ye, aku memang hebat" Seon-a mengucapkan dengan sombong

"Kau membalas kesombongan ku?" Je-Ha tertawa

"Tentu, Aku sudah mengisi form cuti ku" Seon-a menunjukan handphone nya

"Eumm, kita akan bersenang-senang. Seon-a seberapa parah Cha Young?"

"Entahlah benar-benar buruk, aku hampir kehilangan beberapa kali tapi aku tau dia juga bertahan. Aku sudah menyelesaikan tugasku, sekarang tinggal dirinya yang berjuang. Aku berharap yang terbaik"

🖤🖤🖤

Vincenzo terduduk menatap wanita itu bak di serbu mereka semua sigap menangani Cha Young. Salah satu orang melakukan CPR untuk memacu jantung nya agar kembali berdetak

"Cha Young-ah kau sedang apa, bangun ku mohon" Vincenzo tak bisa melihat wanita itu lagi saat penanganan pertama yang di lakukan tak berhasil. Mereka harus menggunakan alat untuk mengembalikan detak jantung nya.

"Ku mohon, ku mohon" Vincenzo tak berhenti mengucapkan harapan itu, ia masih mendengar kebisingan dari orang-orang yang berjuang membawa Cha Young kembali

"Dokter" Salah seorang perawat mengingatkan untuk berhenti karena tak ada hasil, walaupun tingkat nya sudah di naikan beberapa kali

Karena ucapan itu Vincenzo baru menatap mereka semua "Waeyo? Kenapa berhenti?" Vincenzo bangun dari duduknya

"DOKTER!!!" Bentak Vincenzo

Ttiiitt... Ttiiitt... Ttiit...

Mereka semua mendengarnya, Cha Young kembali "Cha Young-ah" Vincenzo menggenggam tangan nya, dan dokter kembali memeriksa kondisi wanita itu

Mereka bisa bernafas lega, terlebih ketika sang dokter tersenyum dan mengatakan wanita itu berada di sana, dia benar-benar kembali.

"Terimakasih, terimakasih tak meninggalkan ku cantik" Vincenzo mengecup kening Cha Young dan bertahan lama di sana "Jangan menguji ku seperti itu lagi Cha Young-ah, itu tidak lucu" Vincenzo mengusap pipi bulat itu

"Tidur lah sebentar lagi dan buka matamu setelahnya, aku akan menunggu mu"

🖤🖤🖤

Handphone Vincenzo berbunyi, itu dari Dal-gun. Vincenzo di beri tau bahwa Dal-gun dan berada di depan kamar itu

"Kapten"

"Apa sudah selesai?"

"Ye"

"Kenapa tak masuk"

"Aku menunggu perintah mu"

"Masuklah"

Vincenzo duduk di salah satu sofa, menerima beberapa berkas yang di bawa Dal-gun. Ia membacanya dengan sangat teliti tapi sudut matanya menangkap Dal-gun yang sedang memperhatikan wanita yang hanya berbaring itu "Kau tak duduk"

"Ye?" Dal-gun tak siap menjawab pertanyaan Vincenzo, seperti nya ia memikirkan sesuatu

"Kau tak duduk?"

"Ah ye" Dal-gun mengambil tempat nya

"Waeyo? Kau kecewa wanita itu masih hidup?" Vincenzo benar-benar bertanya dengan cuek, hanya memperhatikan tulisan-tulisan di depannya

"Kapten"

"Eumm"

"Ku rasa kau sudah tau, maaf aku terlalu larut"

WITNESS | [END]Where stories live. Discover now