WITNESS | [END]

17. Bersatu atau Berpisah

Vincenzo baru saja tiba di rumahnya ia melihat wanita nya sudah terlelap, ia memilih langsung membersihkan dirinya.

Vincenzo tak megambil baju yang nyaman ia malah memilih baju yang nampak akan membawanya kembali untuk pergi. Ia menyempatkan untuk duduk di tepi kasur dan mandang wajah lelah Cha Young.

"Cantik" Vincenzo mengecup kening Cha Young, berusaha sehalus mungkin agar tak membangunkan nya

Baru saja ingin beranjak tangan kecil itu menahannya "Kenapa tak membangunkan ku?"

"Kau pasti lelah, kau harus tidur cukup untuk tampil cantik besok"

"Sekarang aku tak cantik?"

"Kau paling cantik saat di ranjang" Mereka sama-sama tertawa

"Mau kemana?" Cha Young menyandarkan dirinya

"Aku harus keluar"

"Bukan kah besok acara kita? Kenapa tak istirahat, kau pasti lelah"

"Ye, cukup lelah rasanya"

"Mau melepas lelah?" Cha Young mengulurkan kedua tangannya

"Sangat ingin" Vincenzo hanya menatapnya

"Lalu kenapa masih diam di sana? Biar aku yang bermain?" Tawar Cha Young membuat Vincenzo mengangkat sudut bibirnya

"Aku menyukai ide itu, tapi aku tak bisa. Aku benar-benar harus keluar sweetie" Vincenzo mengambil tubuh itu dan memeluknya

"Baiklah, tapi kau akan kembali bukan?"

"Aku tak yakin tapi akan ku kabari keberadaan ku"

"Eumm, kau harus berhati-hati" Cha Young melepas pelukan nya dan kembali bersandar

"Kapten"

"Eumm"

"Kau siap punya anak?"

"Kau hamil?" Vincenzo meletakan tangannya di perut Cha Young dan nadanya tampak tak terkejut. Dia benar-benar setenang itu menjawab pertanyaan Cha Young