19. Welcome Home

2.3K 185 71
                                    

============
⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️
============

============⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️============

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ah, maaf apa aku... " Cha Young tak melanjutkan nya, jantung nya seperti berhenti berdetak, matanya melebar bahkan ia harus menggunakan tangan nya untuk menutup mulutnya sendiri.

Cha Young benar-benar akan jatuh tapi laki-laki itu menahannya "aku merindukan mu"

Cha Young berusaha menahan air matanya, ia malah tak berani menatap laki-laki yang baru saja menurunkan maskernya

"Kau sehat?" Cha Young memasangkan safety belt untuk suaminya "Kenapa lama sekali?" Cha Young kembali mengecek nya

"Duduk lah di samping ku" Pinta Vincenzo menggenggam tangan Cha Young

"Aniya, aku sedang bekerja. Tunggu aku" Vincenzo tersenyum mendengarnya

"Jangan menangis"

"Eumm" Cha Young seperti enggan berlalu tapi ia harus melakukannya

Walaupun lelah tapi penerbangan di jam seperti ini benar tidak terlalu merepotkan, karena 90% penumpang akan lebih memilih untuk tidur.

"Nona Hong, seat 31J memesan ini"

"Eumm, antarkan"

"Dia meminta mu yang mengantarkan nya"

"Seat 31J?"

"Ye, kau tak ingin? Kalau gitu aku akan mengantarnya"

"Tidak, aku sangat ingin. Aku saja" Cha Young tersenyum

"Nona Hong"

"Ye?"

"Duduk saja di sana" Rekan nya tersenyum dan di balas oleh Cha Young

🖤🖤🖤

"Aku sampai lupa bertanya suamiku sudah makan belum" Cha Young memberikan pesanan "maaf kau jadi harus memesannya"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Aku sampai lupa bertanya suamiku sudah makan belum" Cha Young memberikan pesanan "maaf kau jadi harus memesannya"

"Aniya, ini bukan untukku ku, duduk lah" Cha Young menyempatkan untuk melihat sisi kanan dan kiri nya sebelum mengambil tempat di samping Vincenzo

WITNESS | [END]Where stories live. Discover now