28. Dunia ini memang melelahkan. Kita butuh istirahat

941 127 5
                                    


All i ask is

If this is my last night with you
Hold me like I'm more than just a friend
Give me a memory I can use
Take me by the hand while we do what lovers do
It matters how this ends
'Cause what if I never love again?

All I Ask
Adele


Sungguh di saat ini Draco ingin menangis melihat hasil karya buatan bibinya itu. Narcissa menyuruh Draco membawa Arletta naik ke atas, ke kamar Draco. Draco mengangguk.

Draco sudah sampai di kamarnya, dengan perlahan ia meletakkan Arletta di atas kasur dan melepas jaket rajut serta sepatu kulit Arletta.

Tidak lupa Draco juga melepas jasnya yang terbalut di tangan kiri Arletta dan menggantinya dengan perban, lalu menyelimuti Arletta agar tak kedinginan.

Setelah dirasanya semua selesai, Draco ikut merebahkan tubuhnya di sebelah Arletta. Ia menatap gadis didepannya yang tengah tertidur, Draco mengelus kepala Arletta.

"Aroma powdery." Gumamnya.

Draco suka sekali dengan aroma ini, ia juga merindukan aroma ini yang hanya ia temukan saat berada di dekat Arletta. Rasa kantuk pun mendatangi Draco, perlahan ia ikut tidur dalam pelukan Arletta.

••

Narcissa berdiri di depan pintu kamar Draco, dia barusan menguping dan heran, kenapa sama sekali tidak ada suara dari kedua penyihir itu.

Narcissa membuka pintu kamar lalu tersenyum dengan apa yang ia lihat saat ini. Draco senantiasa memeluk Arletta di dalam selimut tebal walaupun dirinya berada di luar selimut.

Narcissa mengelus kepala Arletta terlebih dahulu, lalu mengelus kepala anak laki-lakinya, kemudian Draco terbangun.

"Oh, maafkan mom. Apa mom menganggu tidurmu?" Tanya Narcissa lembut.

Draco menggeleng. "Aku memang sudah terbangun dari tadi." Lalu Draco merubah posisinya, ia duduk di pinggir kasur.

"Kau sungguh-sungguh mencintai Arletta?"

"Lebih dari itu, mom,"

Narcissa menepuk bahu anaknya itu. "Kalau kau memang mencintai Arletta lebih dari apapun, jangan pernah meninggalkannya, ya?" Draco mengangguk.

"Aku janji."

"Jangan berjanji pada mom, kau harus berjanji padanya." Lagi-lagi Draco mengangguk.

"Mom baru sadar kalau Arletta masih mengenakan kalung itu," Gumam Narcissa. Draco menatap bingung pada ibunya.

"Kenapa? Jangan-jangan kau lupa?" Ujar Narcissa. Pandangan Draco tetap saja bingung. "Dasar pelupa,"

"Dulu saat Arletta hampir berusia dua tahun, mom mengajakmu ke Diagon Alley untuk berbelanja," Narcissa mulai bercerita.

"Kita masuk ke salah satu toko perhiasan karena memang saat itu mom sedang tertarik dengan salah satu perhiasannya. Namun, kau tidak hentinya menarik-narik baju mom. Kau menunjuk-nunjuk kalung berbentuk Lynx, dan kau ingat apa yang kau bilang saat itu?"

Nyctophilia || Draco Malfoy [Completed]✓Where stories live. Discover now