32. Happily Ever After

2.5K 145 18
                                    

Hey! Sebelum kalian mulai baca chap ini, aku minta kalian udah baca semua chap nyctophilia.

Bukan gimana-gimana... Tapi biar kalian lebih nyambung aja, ok?




Disini, di ruang keluarga Weasley mereka duduk berhadapan. Tidak akan ada orang yang akan mengganggu pembicaraan mereka karena semua orang berada di luar berbahagia dengan pernikahan Harry dan Ginny.

Tidak ada yang memulai percakapan hingga...

"Hai, Arl." Arletta memutar bola matanya lalu membuang mukanya ke sembarang arah.

10 menit yang lalu...

"Hermione, kenapa kau tidak bilang kalau kalian juga mengundang Draco kemari??!!" Setelah pertemuan yang tidak di sengaja itu Arletta langsung membawa Hermione masuk ke Burrow.

"Sebenarnya waktu di Ministry kemarin aku sudah ingin bilang padamu, Arl..."

"Dan kenapa kau tidak langsung bilang padaku?" Sela Arletta.

"Arl, aku tahu apa tujuan utamamu ingin melanjutkan sekolah ke Oxford, karena kau ingin melupakan Draco, kan?"

"Aku tahu mungkin kau memang membenci nya sekarang, kau ingat apa yang ku katakan padamu saat kita berempat diburu oleh para Death Eaters?"

"Kita berada di posisi yang sama, sama-sama ditinggalkan oleh orang yang kita cintai," Kata Hermione. "Tapi orang yang kita cintai itu sudah kembali, kembali dengan sendirinya."

"Aku memang sangat kesal saat Ron kembali waktu itu, tapi hatiku sangat senang, bisa melihat dia datang padaku dan dia yang datang tidak pernah melupakanku,"

"Kau ingin bahagia, kan?" Arletta mengangguk pelan. "Kau tidak akan bisa bahagia kalau kau saja belum berdamai dengan masa lalumu."

Hermione memeluk Arletta. "Bicara baik-baik dengannya. Selesaikan permasalahan kalian, ya?"

"Aku minta maaf, Arl."

"Aku tahu." Sela Arletta.

"Semua isi suratmu selalu ada kata maaf nya, kau tidak bosan? Aku yang membacanya saja bosan."

"Jadi kau membaca suratku?" Draco menatap Arletta dengan sedikit harapan.

"Begitulah..." Jawab Arletta singkat.

"Bagaimana sekolahmu di Oxford?" Arletta menatap terkejut pada Draco.

"Bagaimana kau tahu kalau aku melanjutkan sekolahku disana, aku merasa aku tidak pernah memberi tahu hal itu padamu."

"Potter yang bilang."

Harry... Tunggu kau setelah ini. Umpat Arletta dalam hatinya.

"Kau masih mengenakan kalung Linx dariku."

"Ya, jika kau keberatan, dengan senang hati aku akan mengembalikan kalung ini padamu." Arletta sudah berdiri dan hampir melepas kalung Linx-nya.

"Tidak, tidak. Aku senang sekali kau memakainya." Draco pun ikut berdiri sambil menahan tangan Arletta melepas kalung itu.

Arletta segera menepis tangan pemuda di hadapannya itu. "Sepertinya tidak ada lagi yang perlu kita bicarakan. Permisi, aku mau pulang."

Dengan cepat Draco langsung menarik tangan Arletta lalu memeluknya. "Arl, jangan pulang dulu. Aku masih rindu padamu, aku rindu senyum manismu, aku rindu saat-saat kita bersama dulu, aku rindu aroma powdery-mu. Aku mencintaimu, aku mulai mencintaimu di tahun keempat kita." Draco menangis, Draco benar-benar menangis di bahu Arletta.

Nyctophilia || Draco Malfoy [Completed]✓Where stories live. Discover now