29. Battle of Hogwarts

936 126 7
                                    


Pain is just a consequence of love
I'm saying sorry for the sake of us

He wasn't my everything 'til we were nothing
And it's taken me a lot to say
And now that he's gone, my heart is missing something
So it's time to push my pride away

'Cause you are, you are, you are my everything
You are, you are, you are my everything

My Everything
Ariana Grande


Mereka ber-apparate tepat di depan pintu asrama Hufflepuff. Hari sudah berganti menjadi sore, bukan sore dengan sunset yang indah, tapi sore yang mencekam dan juga mendung. Sepertinya langit pun tahu kalau dalam waktu dekat akan ada perang di kastil yang nyaman ini.

"Dengar, Arl, setelah ini aku akan pergi ke asrama Slytherin. Kau segera masuk ke kamarmu, jangan kemana-mana,"

"Para Death Eaters pasti sudah menguasai sekitaran kastil ini, mengingat Snape sudah menjadi kepala sekolah baru disini." Ingat Draco. Kemudian Draco memeluk lagi Arletta.

"Jaga dirimu, Arl." Arletta mengangguk.

"Jaga dirimu, juga."

"Dan, aku-"

"Ya?" Tanya Arletta penasaran. Draco menggeleng, lalu segera bergegas pergi.

Arletta berbalik, mengucapkan kata sandi pintu asrama dan segera masuk. Di ruang rekreasi Arletta menemukan Hannah dan Susan sedang duduk di sana.

"Hannah!! Susan!!" Yang dipanggil pun menoleh dan melompat berdiri memeluk Arletta.

"Arl, aku rindu padamu."

"Aku juga merindukanmu!"

"Aku rindu kalian semua!!" Jawab Arletta.

"Bagaimana keadaanmu? Dan- astaga!! Ada apa dengan lenganmu, Arl?!" Susan berseru panik melihat perban di tangan Arletta.

"A-Aa e-ee... Luka kecil." Jawab Arletta gelagapan, ia belum ingin menceritakan yang sebenarnya.

"Luka kecil?!! Karena apa?!!" Tanya Hannah dan Susan kompak. "Jelas-jelas tanganmu di perban, atau jangan-jangan!??"

"Aduh... Bukan apa-apa, aku ingin bertanya. Apakah Harry dan teman-temannya sudah kembali ke Hogwarts?" Hannah memasang wajah tidak tahu, begitu juga Susan.

"Ya sudah, aku pergi dulu ya."

"Pergi kemana, Arl?"

"Jangan macam-macam, Arletta. Di luar berbahaya. Lebih baik disini saja, lebih aman." Arletta menggeleng cepat.

"Terima kasih sudah menghawatirkanku, tapi aku harus mencari mereka." Arletta segara berlari menuju pintu asrama, tidak memperdulikan teman-temannya sudah berteriak memanggil-manggil namanya.

Pemandangan di langit Hogwarts semakin mencekam, angin-angin bertiup lumayan kencang, persetan dengan Draco, para Prefect, atau Death Eaters yang berkeliling di sekitar Hogwarts. Arletta hanya ingin bertemu dengan ketiga sahabatnya.

Sampailah ia di depan sebuah dinding kosong yang menurutnya ini adalah pintu The Room of Requirements, Arletta sama sekali tidak tahu kenapa ia begitu yakin berdiri di depan dinding ini, tapi hatinya mengajak ia kemari. Nalurinya benar, muncul pintunya Arletta bergegas memasuki ruangan itu.

Nyctophilia || Draco Malfoy [Completed]✓Where stories live. Discover now